Kalender 2023

Kalender 2023 Tahun Baru Islam 19 Juli Libur Nasional, Simak Sejarah Awal Penanggalan Hijriyah!

Editor: Peggy Dania
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini penjelasan sejarah awal 1 Muharram atau sejarah penanggalan Hijriyah.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama 3 menteri, telah bersepakat menetapkan hari Libur Nasional serta Cuti Bersama Kalender 2023.

Adapun pelaksanaan hari Libur Nasional pada periode bulan Juli tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juli Kalender 2023.

Sesuai dengan kesepakatan 3 menteri, pada 19 Juli Kalender 2023 mendatang akan ditetapkan sebagai hari libur menyambut Tahun Baru Islam.

Sehubungan dengan pelaksanaan Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah, berikut ini merupakan sejarah dibalik Tahun Baru Islam.

Perayaan Tahun Baru Islam atau tanggal 1 Muharram merupakan cikal bakal penetapan tahun Hijriah bagi Umat Islam.

Bagi masyarakat Jawa, 1 Muharram ditandai dengan adanya kegiatan membuat jenang suro yang kemudian di bagi-bagikan kepada tetangga maupun saudara

Kalender 2023 Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Bulan Juli, Terdapat Satu Tanggal Merah!

Sejarah Penetapan 1 Muharram

Dikutip dari Kompas.com, Kata Muharram sendiri berasal dari bahasa Arab, Harrama-Yuharrimu-Tahriiman-Muharrimun-wa-Muharramun, yang berarti diharamkan.

Muharram dapat diartikan sebagai suatu yang dihormati dan diharamkan dari hal yang tidak baik.

Bagi Umat Islam, Muharram merupakan bulan yang sangat berpengaruh dan bersejarah.

Mengikut sejarahnya penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun baru Islam dimulai pada saat kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khatab.

Kalender 2023 Libur Nasional Juli-Agustus, Apakah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Cuti Bersama? 

Pasalnya pada tahun 622 Masehi, Umat Islam yang mengalami intimidasi dan penindasan melakukan perjalanan ke kota Yatsrib.

Setelah berhasil menghimpun kekuatan, Islam kemudian mengalami perkembangan dan peningkatan sangat cepat.

Usai melaksanakan seluruh risalah kenabian, Baginda Muhammad SAW kemudian wafat dan Umar Bin Khatab diangkat menjadi Khalifah.

Enam tahun usai wafatnya Nabi Muhammad SAW, peristiwa Hijrah yang dilakukan Umat muslim dijadikan sebagai acuan untuk menentukan awal tahun Hijriah.  

Sebelum adanya penamaan bulan dalam kalender hijriah, bangsa Arab selalu menggunakan peristiwa besar untuk merujuk kepada sebuah tahun.

Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW misalnya, oleh masyarakat Arab disebut dengan istilah Tahun Gajah.

Hal tersebut dikarenakan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW bersamaan dengan terjadinya penyerangan Kabah oleh pasukan yang menunggangi Gajah.

Kalender 2023 Ada Long Weekend Juli? Ini Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama!

Nama bulan Muharram kemudian dipilih sebagai nama awal sebuah tahun karena banyak peristiwa besar yang terjadi.

Bagi masyarakat Arab, bulan Muharram adalah bulan dilarangnya segala peperangan sehingga dianggap sebagai bulan yang suci.

Penetapan Muharram sebagai nama awal bulan juga merujuk pada sejarah peradaban umat manusia di muka bumi.

Pertaubatan Nabi Adam AS, berlabuhnya kapal Nabi Nuh AS di Bukit Zuhdi, serta peristiwa dibakarnya Nabi Ibrahim AS.

Pada bulan Muharram juga terjadi peristiwa dibebaskannya Nabi Yusuf dari penjara, serta selamatnya Nabi Yunus dari dalam ikan Paus.

Selain itu, pada bulan Muharram juga terjadi peristiwa disembuhkannya Nabi Ayub AS dari penyakit serta terbelahnya Laut Merah yang membuat Nabi Musa AS selamat. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Muharram, Bulan Pertama dalam Kalender Hijriah

 

Berita Terkini