Resmi! Harga BBM Naik Per 1 Juli 2023, Cek Harga Pertalite dan Solar Terbaru di SPBU Pertamina

Editor: Rizky Zulham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi isi minyak di SPBU Pertamina.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Harga BBM resmi naik setelah terjadi peluang kenaikan harga minyak mentah dunia pada trend hari ini Jumat 30 Juni 2023.

Pemerintah memastikan melakukan penyesuaian harga BBM di SPBU Pertamina mengikuti perkembangan harga minyak dunia.

Terbaru harga minyak mentah dunia dilaporkan naik tipis pada akhir perdagangan Kamis 29 Juni 2023 waktu setempat atau Jumat pagi WIB.

Trend ini melanjutkan penguatan dari penutupan perdagangan hari sebelumnya yang naik lebih dari 2 persen.

Penguatan harga minyak didukung persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun lebih dari perkiraan.

Mengimbangi kekhawatiran kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral yang dapat melemahkan perekonomian global.

Alasan BBM Baru Pertamina Dijual Lebih Dulu di Surabaya, Murah dari Pertamax unggul Dari Pertalite

Dikutip dari CNBC, harga minyak mentah Brent naik 0,4 persen atau 31 sen AS menjadi 74,34 dollar AS per barrel. Begitu pula dengan harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,4 persen atau 30 sen AS menjadi 69,86 dollar AS per barrel.

Tren kenaikan harga minyak terjadi usai Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan, persediaan minyak mentah turun 9,6 juta barrel dalam pekan yang berakhir 23 Juni 2023, jauh melebihi perkiraan analis yang sebesar 1,8 juta barrel.

"Pelaku pasar tetap terpecah antara kenaikan suku bunga dengan kekhawatiran resesi global, terhadap potensi permintaan perjalanan yang meningkat dan pasokan minyak mentah yang menyusut," kata Dennis Kissler, Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial.

Pasar memang memiliki kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bahwa tren kenaikan suku bunga akan kembali berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Inflasi yang mulai mereda di AS, ternyata masih berada di atas target The Fed yang sebesar 2 persen. Oleh sebab itu, setelah jeda kenaikan di Juni 2023, The Fed masih memiliki pekerjaan untuk menekan laju inflasi lebih jauh.

Potensi kenaikan suku bunga juga didorong data warga AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu. Data yang positif itu menggambarkan pemulihan ekonomi dan optimisme pasar tenaga kerja AS.

Powell pun mengindikasikan bahwa kemungkinan akan ada dua kali kenaikan suku bunga lagi hingga akhir tahun dengan masing-masing sebesar 25 basis poin.

Di sisi lain, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde menyatakan bahwa inflasi yang sangat tinggi membuat bank harus menghindari kebijakan penghentian kenaikan suku bunga.

Bukan Bioetanol! Nama Resmi BBM Baru Pertamina dan Harga Jual Ecerannya, Unggul dari Pertalite

Pernyataan itu memperkuat peluang bahwa Bank Sentral Eropa akan melanjutkan kenaikan suku bunga pada pertemuan Juli 2023.

Halaman
123

Berita Terkini