Menurut Hendrowijono, merger IndiHome dan Telkomsel melalui inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan salah satu strategi PT Telkom menjawab risiko ancaman resesi pada 2023.
Mengutip kata Dirut PT Telkom Ririek Adriansyah, diprediksi 2023 jadi tahun yang sangat menantang khususnya bagi pelaku bisnis dan korporasi dari berbagai sektor industri termasuk telekomunikasi.
• Cara Bayar Tagihan Wifi IndiHome Lewat Fitur m-banking BRI dengan Mudah
Keuntungan bisnis
Dalam penggabungan FMC ini, semua diuntungkan, baik Telkom maupun Telkomsel, walau secara tunai yang mendapat keuntungan awal adalah Telkomsel.
"Ini bisa dilihat dari laporan keuangan PT Telkom triwulan 1 tahun 2023 yang pendapatannya mencapai Rp 36 triliun dan laba konsolidasi sebesar Rp 6,4 triliun," paparnya.
Dari jumlah pendapatan Telkom periode itu, sebanyak Rp 7 triliun berasal dari setoran 9,2 juta pelanggan Indihome setelah naik 600.000 dari tahun 2021.
Saham Telkom bertambah Dengan hitungan tadi, diperkirakan tahun 2023 jumlah pelanggannya akan mencapai 10,2 juta yang diprediksi akan menyumbang pendapatan ke Telkomsel sekitar Rp 34 triliun.
Kemudian pada triwulan 1 tahun 2023, pendapatan bisnis digital Telkomsel naik dengan 1,1 persen periode sama tahun 2022.
Bisnis digital menyumbang 84,4 persen keseluruhan pendapatannya naik dari Rp 21,3 triliun menjadi Rp 21,5 triliun dan mencatat laba triwulan 1 tahun 2023 sebesar Rp 5,32 triliun, naik 16,2 persen Rp 4,58 triliun periode sama 2022.
Indihome menguasai 80 persen FMC
Hendrowijono menyebutkan, Indihome saat ini menguasai 80 persen pangsa pasar layanan FMC di Indonesia, sisanya dibagi antara IOH dan XL Axiata.
Rata-rata ARPU (average revenue per user–rata-rata pendapatan dari tiap pelanggan) Indihome selama ini Rp 274.000 per bulan.
Pihaknya mengatakan, masih banyak hal yang harus diselaraskan dengan kebijakan FMC antara kedua entitas ini sebelum merger layanan dilaksanakan. Namun secara teknis, dikatakan tidak ada masalah, Telkomsel sudah berpengalaman dalam mengelola Orbit.
Masuknya Indihome ke Telkomsel menjadikan value Telkomsel naik, sehingga saham SingTel akan tergerus (terdilusi). Singtel pun berkontribusi dalam proses ini dengan menyetor ke Telkom tambahan modal sekitar Rp 2,7 triliun agar sahamnya bertahan pada 30,1 persen.
Dengan kondisi ini, saham Telkom di Telkomsel bertambah menjadi 69,9 persen.
• Cara Melihat Tagihan WiFi Indihome Bulan Ini, Mudah dan Praktis Cukup Pakai Handphone