Ada 29 Kasus DBD di Kota Pontianak Sejak 1 Januari 2023, Masyarakat Diminta Waspada

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Contoh kegiatan mengontrol rumah dan lingkungan sekitar rumah agar terhindar dari penularan DBD.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengungkapkan adanya peningkatan sebaran keterjangkitan gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kalimantan Barat.

Dinas Kesehatan Kota Pontianak mengungkapkan untuk di Kota Pontianak sendiri terdapat 29 kasus DBD, terhitung sejak 1 Januari 2023.

"Sampai sekarang dari 1 Januari, ada 29 kasus DBD," ungkap Kadiskes Kota Pontianak dr Saptiko kepada TribunPontianak.co.id, Selasa 23 Mei 2023.

Saptiko menjelaskan, angka ini masih tergolong normal.

Namun demikian, pihaknya akan tetap waspada dan terus melakukan monitoring terhadap penyebaran kasus DBD ini.

"Kalau dibandingkan tahun lalu masih relatip sama, tapi selalu kita monitor dan waspada," paparnya.

Januari hingga Mei 2023, Dinkes Sanggau Catat 4 Kasus Kasus DBD

Tiga Bulan Terakhir, Ada 8 Orang di Kapuas Hulu Korban DBD

Lebih lanjut, Saptiko juga mengimbau seluruh masyarakat Pontianak untuk waspada dan rutin mengontrol lingkungan sekitar.

Menurutnya, hal tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah penularan DBD.

"Diharapkan masyarakat setiap seminggu sekali mengontrol rumah dan lingkungan sekitar rumah," pintanya.

"Terutama pada tempat-tempat yang menampung atau ada airnya, agar dikubur/dimusnahkan barang yang tak digunakan," katanya.

"Menguras dan membersihkan tempat penampungan air, atau menutup tempat penampungan, atau menaburkan bubuk insektisida pada tempat penampungan agar tidak menjadi sarang nyamuk," paparnya.

Selain itu, para orang tua juga diminta untuk lebih memantau dan mengontrol aktivitas anak-anaknya agar terhindar dari gigitan nyamuk.

"Mengolesi lotion anti nyamuk atau minyak serai ketika anak-anak ke sekolah atau bermain," ungkap Saptiko.

"Bila demam 2 hari segera ke pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan dan pengobatan," pungkasnya.

Berita Terkini