Platform iOS Sudah Tersedia ChatGPT, Namun Apple Menolak Tegas dan Ini Alasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apple Store yang terletak di 5th Avenue, New York City, AS

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bagi pengguna iPhone dan iPad, saat ini sudah bisa mengakses chatbot yang sedang populer saat ini yakni aplikasi ChatGPT.

Meski secara resmi Open AI sudah merilis aplikasi ChatGPT secara gratis untuk Platform iOS, namun ternyata Apple menolak.

Sehingga kehadiran ChatGPT bukan membuat antusias, tetapi secara tegas Apple justru melarang karyawannya untuk memakai ChatGPT.

Hal ini konon tercantum dalam sebuah memo internal perusahaan yang didapat oleh media internasional The Wall Street Journal (WSJ) belum lama ini.

Selain ChatGPT, Apple juga kabarnya melarang karyawan mereka untuk menggunakan Copilot, platform AI serupa ChatGPT bikinan Microsoft yang bisa membuat dan menulis sesuatu menggunakan kode atau bahasa pemrograman secara otomatis.

Selain ChatGPT Ada Bing AI Yang Juga Bisa Jawab Pertanyaan, Apa Itu?

Kembali lagi ke memo internal tadi, dalam dokumen ini Apple menyebut bahwa pihaknya khawatir data rahasia perusahaan bisa bocor melalui platform ChatGPT, atau platform sejenisnya, yang digunakan oleh para karyawan mereka.

Seperti diketahui, ChatGPT memanfaatkan model kecerdasan buatan (AI) yang diklaim bisa mempelajari berbagai masukan atau "materi" baru yang ia belum pelajari ke dalam basis data pengetahuannya.

Dengan begitu, ChatGPT akan semakin pintar apabila semakin banyak pengguna yang memakainya, lantaran potensi terkait banyaknya pertanyaan dan masukan baru yang bakal dikirimkan oleh pengguna.

Nah, Apple konon takut dengan kemampuan platform AI seperti ini dan langsung melarang karyawan mereka untuk memakai ChatGPT atau platform sejenisnya.

Sebab, karyawan mereka bisa saja menyimpan data rahasia perusahaan untuk kepentingan pekerjaan, dan data semacam ini bisa dibilang berbahaya bagi perusahaan apabila bocor.

Bug ChatGPT Maret

Kekhawatiran Apple ini juga kemungkinan berasal dari adanya sebuah kesalahan sistem (bug) di dalam ChatGPT yang mencuat pada Maret lalu.

Pada saat itu, disebutkan bahwa bug ini memungkinkan seorang pengguna bisa melihat riwayat percakapan (chat history) dari pengguna ChatGPT lain.

Hal ini tentunya membuat ChatGPT memiliki pengetahuan baru yang berasal dari percakapan tersebut, sehingga pengguna lain akan bisa mengetahui apa informasi baru yang diberikan pengguna lainnya lewat ChatGPT.

Dibalik Kesuksesan ChatGPT, Ada Sosok Penting Yang Digaji Tidak Terlalu Mahal Perjamnya

Nah, setelah bug ini muncul, OpenAI buka suara dan langsung menghadirkan fitur baru di ChatGPT, di mana pengguna kini bisa menonaktifkan ChatGPT supaya tidak memasukkan informasi baru yang dikirimkan pengguna ke dalam basis data pengetahuannya.

Halaman
12

Berita Terkini