TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah akan jatuh pada Jumat 21 April versi Muhammadiyah.
Momentum hari raya merupakan penanda capaian puncak kemenangan setelah berperang melawan hawa nafsu selama Ramadhan.
Setelah 1 Syawal 1444 Hijriah dianjurkan kepada setiap Muslim untuk menunaikan puasa Syawal selama enam hari.
Waktu puasa Syawal dimulai sejak 2 Syawal hingga bulan Syawal berakhir.
Hal ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
• Shalat Magrib dulu atau Berbuka? Simak Bacaan Doa Buka Puasa Hari ke 19 Ramadhan 1444 Hijriah
Dari sahabat Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)
Bagi Muslimah yang mempunyai hutang puasa lebih diutamakan membayar dahulu puasa Ramadhan baru menunaikan puasa 6.
Ada tiga cara yang bisa dilakukan berdasarkan pandangan ulama yang berbeda.
Ini menunjukkan bahwa perbedaan ulama adalah rahmat bagi kita umatnya.
Kita dapat memilih salah satu di antaranya.
Pertama, menqadha puasa lebih utama didahulukan daripada puasa Syawal, sebab amalan sunah tidak akan diterima jika amalan wajib belum ditunaikan.
Bagi mereka yang kuat berpuasa dan tidak punya halangan syar’i seperti sakit, musafir atau haid sebaiknya melakukan pandangan pertama ini.
• Simak Urutan Bacaan Surat Pendek Shalat Tarawih Setelah 17 Ramadhan 1444 Hijriah
Kedua, boleh mendahulukan Syawal daripada Qadha Puasa.
Sebab sekalipun puasa qadha hukumnya wajib, namun dari segi waktu sifatnya muwassa’ (fleksibel) hingga Ramadan berikut.
Sementara puasa Syawal sifatnya mudhayyaq (terbatas) di Bulan Syawal saja.
Bagi mereka yang khawatir pada dirinya ada halangan Syar’I seperti musafir, haid, sakit, atau bahkan pekerjaan berat, sementara ia tidak mau menggabungkannya, maka boleh mendahulukan puasa Syawal daripada puasa Qadha.
Ketiga, boleh menggabungkan niat dua puasa yang nilai hukumnya berbeda yakni wajib dan sunah.
Jadi puasa Syawal diikutkan dalam niat puasa Qadha.
Artinya puasa qadha dilakukan di bulan Syawal dengan mengharap pahala bulan Syawal sebagaimana yang tersebut dalam Hadis tentang keutamaan Bulan Syawal.
Pendapat ini bagi mereka yang memang biasanya berpuasa amat sulit dilakukan karena berbagai faktor. Wallahu alam Bissawaf. (*)
Simak Informasi Lengkap Seputar Ramadhan 2023