Ramadhan Kareem

Bolehkan Makan Sahur Masih Berhadas Besar Tanpa Mandi Wajib?

Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bolehkah Makan Sahur dalam kondisi masih hadas besar? Simak penjelasan singkat berikut ini.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hadas besar dari tubuh hanya bisa dihilangkan dengan mandi Wajib.

Lalu bagaimanakah jika seorang muslim yang junub saat malam Ramadhan apakah bisa langsung makan sahur?

Berdasarkan keterangan yang dilansir dari Kemenag.go.id bahwa Jika muslim yang masih junub kemudian hendak sahur, maka dianjurkan berwudhu terlebih dahulu.

Merujuk dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada dalam kondisi junub, kemudian beliau ingin makan atau tidur, beliau berwudhu sebagaimana wudhu ketika hendak shalat.” (HR. Muslim, 305).

Kemudian, ia dapat melanjutkan sahur hingga waktu fajar.

Bacaan Takbir Idul Fitri Lengkap Lafaz Tasbih Shalat Ied 1 Syawal 1444 Hijriah

Jika ia tidak memiliki cukup waktu untuk mandi wajib sebelum subuh, maka ia tetap dapat melakukannya meski sudah memasuki waktu subuh.

Sehingga, muslim yang belum mandi wajib hingga subuh, tidak perlu khawatir, karena puasanya tetap sah.

Aisyah dan Ummu Salamah radhiallahu ‘anhuma menceritakan:

كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki waktu subuh, sementara beliau sedang junub karena berhubungan dengan istrinya. Kemudian, beliau mandi dan berpuasa.” (HR. Bukhari 1926 dan Turmudzi 779).

At-Tumudzi setelah menyebutkan hadis ini, beliau mengatakan:

وَالعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ العِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَغَيْرِهِمْ، وَهُوَ قَوْلُ سُفْيَانَ، وَالشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ، وَإِسْحَاقَ

"Inilah yang dipahami oleh mayoritas ulama di kalangan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang lainnya. Dan ini merupakan pendapat Sufyan At-Tsauri, As-Syafi’i, Ahmad, dan Ishaq bin Rahuyah." (Sunan At-Turmudzi, 3/140).

Jika seseorang lupa mandi wajib, maka ia harus segera mandi wajib setelah mengingatnya.

Simak Urutan Bacaan Surat Pendek Shalat Tarawih Setelah 17 Ramadhan 1444 Hijriah

Niat Mandi Wajib

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu kerena Allah ta'ala."

Mencuci kedua tangan (3X)

Tujuan utama dari bilangan mencuci tangan ini adalah membersihkan tangan dari najis.

Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor

Selanjutnya mendahulukan bagian tubuh yang dianggap kotor, misalnya bagian kemaluan.

 Mencuci kembali tangan

Setelah membersihkan bagian kotor, ia harus mencuci kembali tangan pakai sabun.

Berwudhu

Setelah mencuci bagian tubuh yang kotor dan mencuci kembali tangan, ia harus wudhu dengan tata cara wudhu seperti biasa untuk melakukan shalat.

Membasahi kepala (3X)

Setelah berwudhu, ia harus membasahi kepala dengan air sebanyak tiga kali dari dari pangkal rambut.

Tata caranya sama seperti akan keramas biasa.

Mengurai Rambut

Caranya gunakan jari untuk mengurai rambut untuk membersihkan rambut dari kotoran yang mungkin menempel di rambut.

Membasahi seluruh tubuh

Kemduain mengguyurkan air ke seluruh tubuh mulai dari bahu kanan, dilanjutkan dari bahu kiri.

Setelah itu, ia bisa membersihkan seluruh bagian tubuh dengan sabun, dan dilanjutkan dengan rutinitas mandi seperti biasa. (*)

Simak Informasi Lengkap Seputar Ramadhan 2023

Berita Terkini