Semua yang lain (Prodiakon, Lektor, Misdinar, dan petugas lain serta umat berlutut)
Lalu Imam dan para petugas menuju ke tempat duduk.
Di situ Imam menghadap ke arah umat dan sambil merentangkan tangan mengucapkan doa pembuka tanpa ajakan "Marilah kita berdoa"
PA. Kita berkumpul di sini untuk memperingati Yesus dari Nazaret yang demikian dekat dengan kita, tetapi berbeda jauh dengan kita, karena ia Allah dan Manusia.
Ia disiksa, didera, dihina, dan dihukum mati serta takut seperti kita.
Namun segala penderitaan itu diterima-Nya dengan sukarela dan sekalipun sudah tampak datang, Ia tidak melarikan diri.
Maka Hamba Yahwe yang menderita tanpa dosa ini diangkat oleh Allah.
Maka jelaslah bahwa maut bukanlah titik punah, melainkan suatu kemenangan.
Itulah sebabnya hari ini penuh rasa syukur dan gembira. Upacara akan terbagi menjadi tiga bagian:
1. Liturgi Sabda: untuk menghidupkan iman kita atas kekuatan wafat Yesus.
2. Penghormatan Salib: untuk memusatkan perhatian pada salib sebagai sumber kebahagiaan.
3. Komuni: untuk memberi kesempatan memetik buah salib.
Marilah berdiri!
(Tanpa lagu pembuka, imam, diakon, prodiakon, lektor dan putra/i altar masuk gereja. Di depan altar imam dan diakon tiarap, sementara prodiakon, putra/i altar, lektor serta umat berlutut)
Doa Pembuka