- Pengeringan = Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung dengan dibersihkan menggunakan lap kering.
- Pewarnaan = Pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disem- prot atau dikuas dengan cat.
- Pengeringan setelah pewarnaan = Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.
- Penghalusan bahan agar siap pakai = Bahan limbah yang sudah kering dapat difinishing agar mudah di- proses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam cara- nya, seperti dipotong, ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas.
4. Jawaban:
- Kumpulkan pecahan kaca dalam karung dan dipukul-pukul dari luar menggunakan kayu.
- Ukuran serpihan kaca tidak terlalu halus cukup hingga bongkahan kecil-kecil saja agar mudah dicetak.
- Siapkan cetakan kaca yang terbuat dari keramik yang dibakar hingga suhu melebihi suhu bakar kaca, agar kaca dapat di- bentuk menyerupai cetakan.
- Lapisi cetakan menggunakan kaolin atau alumina yang dicair- kan agar pada saat meleleh kaca tidak menempel pada keramik dan mudah dilepas dari cetakan.
- Bakar kaca yang telah dimasukkan dalam cetakan ke dalam tungku keramik. Bakar hingga suhu 650-9000C tergantung ke- tebalan kaca.
- Siapkan tataan untuk asesoris seperti cincin atau kalung. Masuk- kan kaca yang sudah dicetak dalam tataan cincin atau kalung.
5. Jawaban:
- Pilihlah tempurung kelapa yang sudah benar-benar tua dan kering dengan ciri bagian potongannya berwarna kehitaman.
- Bersihkan serabut kasar di permukaan tempurung kelapa menggunakan pecahan kaca atau pisau. Lakukan langkah ini dengan hati-hati.
- Bersihkan sisa serabut halus pada permukaan tempurung menggunakan amplas kasar, kemudian gunakan amplas halus untuk menghaluskan permukaan tempurung secara merata.