Hal yang patut menjadi perhatian, kata ja’ala (جعل).
Di sini, ij’al (اجعلو) , ja’ala (جعل).
Di dalam Alquran ada banyak contohnya. Salah satunya وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً (Surah Ar Rum: 21)
Ja’ala (جعل) itu artinya menjadikan yang didahului oleh sabab (beberapa sebab).
Jadi, kalau ja’ala, Allah SWT menjadikan karena didahului sabab.
Termasuk dalam “waja’ala bainakum mawaddah” bahwa Allah menjadikan keluarga itu mawaddah juga didahului sabab yang diusahakan.
Ada penekanan di situ.
Ja’ala ini berbeda dengan kholaqo (خلق).
Kholaqo tidak harus didahului dengan sebab terlebih dahulu.
Memang Allah SWT menciptakan langsung tanpa ada sebab.
Itu masyhur di dalam kitab-kitab kita.
Karena itu, perintah shalat witir ini didahului sebab-sebab.
Jadi, Shalat witir itu penting.
Mungkin rankingnya menduduki ranking kedua setelah shalat sunnah fajar qabliyah subuh.
Shalat Sunnah Qabliyah subuh itu yang paling utama, setelah itu shalat witir.
Tahajud dan yang lain sebagainya itu di belakangnya.
Bahkan tarawih itu di belakangnya lagi seumpama diranking.
Demikianlah penjelasan singkat tentang praktik Shalat Witir yang dikerjakan oleh 4 sahabat nabi yakni Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib. (*)
Simak Informasi Lengkap Seputar Ramadhan 2023