TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Shalat Tawarih adalah satu di antara Shalat Sunnah yang menjadi amalan utama pada malam hari di Bulan Puasa Ramadhan .
Secara Bahasa Arab , Tarawih diambil dari kata تَرْوِيْحَةٌ
Yang mana Tarawih artinya adalah waktu sesaat untuk istirahat .
Atau Waktu santai sejenak .
Secara istilah, Tarawih artinya adalah Shalat Sunnah yang dituniakan di malam hari pada Bulan Puasa Ramadhan .
Yang dianjurkan dikerjakan Berjamaah di Masjid .
• 8 Rakaat Santai atau 20 Rakaat Tapi Ngebut, Simak Keutamaan Shalat Tarawih
Atau secara Munfarid atau sendirian di rumah .
Di Indonesia sendiri, ada 2 jumlah rakaat Shalat Tarawih yang paling jamak dipraktekkan .
Yakni 8 plus 3 rakaat Witir , sehingga totalnya menjadi 11 .
• Hari Rabu Tarawih Perdana 2023, Sudah Witir di Masjid Apakah Masih Boleh Tahajud di Rumah?
Dan 20 plus 3 rakaat Witir, sehingga jumlah rakaat total Shalat Tarawihnya menjadi 23
Lantas, berapa rakaat yang paling dianjurkan dalam mengerjakan Shalat Tarawih yang paling Afdhol ?
Nah, yuk simak ulasan Khazanah Islam Tribun Pontianak Sabtu 18 Maret 2023 berikut ini
# Sejarah Shalat Tarawih dan Jumlah Rakaat Pelaksanaanya
Dirangkum dari laman Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan , dijelaskan Shalat Tarawih adalah satu di antara bagian dari Qiyamul Lail .
Atau aktivitas menghidupkan malam hari Bulan Puasa Ramadhan dengan ibadah kepada Allah SWT .
Di mana ini adalah satu di antara Shalat Sunnah yang paling utama.
Sesuai dengan Hadist Rasulullah Nabi Muhammad SAW berikut ini :
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ صَلَاةِ الْفَرِيْضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ
• Keutamaan Sholat Tarawih Malam ke-9 Bulan Puasa Ramadhan dari Penjelasan Kitab Durrotun Nashihiin
Artinya:
"Shalat yang paling utama setelah salat fardu adalah qiyamul Lail," (HR. An-Nasa’i)
Qiyamul Lail yang juga bisa terdiri dari Tahajud dan Witir itu menjadi satu di antara amalan rutin yang ditunaikan Rasulullah SAW .
Baik di Bulan Puasa Ramadhan .
Atau di Bulan - Bulan lainnya .
Jumlah rakaat yang ditunaikan Rasulullah Nabi Muhammad SAW pun sama.
Yakni 11 rakaat .
8 rakaat Tahajud ditambah 3 rakaat Witir sebagai Shalat penutup .
Meski demikian, kualitas Shalat Qiyamul Lail Rasulullah Nabi Muhammad SAW amatlah luar biasa .
Dengan bacaan yang panjang, sampai dalam Hadist dari Aisyah r.a disebutkan seolah kaki Rasulullah SAW tampak bengkak saking lamanya Shalat itu dikerjakan .
Dalam Hadist dari Ibnu Abbas r.a , dikisahkah bahwa saat Rasulullah Shalat malam , Nabi Muhammad SAW dalam 1 raka’atnya bisa membaca sampai 5 juz al-Qur’an !
Ibnu Abbas r.a yang menjadi makmum mengisahkan, saat rakaat pertama surat yang dibaca oleh Rasulullah SAW adalah Al-Baqarah, Ali ‘Imran, dan An-Nisa sekaligus !
Pada masa Rasulullah Nabi Muhammad SAW , seperti itu pulalah pada malam Hari di Bulan Puasa Ramadhan .
Hanya saja, Rasulullah SAW biasanya akan menjeda untuk istirahat setelah 2 rakaat setelah Salam Shalat malam dikerjakan .
Kemudian setelah beberapa saat istirahat dilanjutkan kembali ke 2 rakaat berikutnya.
Dari sinilah kemudian muncul istilah Tarawih yang artinya santai, atau rehat sejenak .
Atau dalam Bahasa Arab disebut dengan kata تَرْوِيْحَةٌ
Pada masa Rasulullah SAW, Nabi Muhammad SAW tidak setiap malam menunaikan Shalat Tarawih di Masjid .
Hanya antara 2 sampai 3 malam saja.
Dengan lebih sering antara malam 26, 27 dan 28 .
Adapun alasannya, lantara Rasulullah Nabi Muhammad SAW khawatir jika Shalat Tarawih di Masjid dalam seluruh malam Bulan Puasa Ramadhan , maka itu dikhawatirkan akan dianggap menjadi amalan wajib bagi Sahabat Nabi dan Umatnya kala itu.
# Sejarah Shalat Tarawih 23 Rakaat
Adapun Sejarah Shalat Tarawih 23 rakaat , terjadi pada masa Khulafaur Rasyidin .
Tepatnya pada masa pemerintahan Umar bin Khattab r.a
Saat hendak menunaikan Tarawih di Masjid , Umar bin Khattab r.a melihat para Sahabat Nabi Shalat sendiri-sendiri .
Khalifah Umar bin Khattab r.a kemudian berfikir akan lebih baik jika Shalat Tarawih dikerjakaan berjamaah .
Ubay ibn Ka’ab kemudian ditunjuk untuk menjadi Imam Shalat Tarawih di masa Umar bin Khattab r.a tersebut.
Dengan jumlah rakaat sebanyak 20 plus 3 rakaat Shalat Witir sebagai penutup .
Namun panjang bacaan Alquran dalam Shalat Tarawih terebut dikurangi .
Dari sinilah kemudian jumlah rakaat sebanayk 23 dalam Shalat Tarawih sampai sekarang diterapkan Umat Muslim .
Mana yang paling baik?
Tentunya keduanya sama-sama punya dasar yang kuat .
Anda bisa memilih 11 rakaat dengan kualitas bacaan surat yang panjang - panjang dan lama .
Atau denagn surat yang lebih pendek tapi rakaat lebih banyak .
Dari keduanya, tentunya harus dikerjakan dengan khusyu dan tumakninah .
Allahualam bishowwab. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News