Perjalanan dan Sejarah ChatGPT, Yang Kini Sudah Mulai Tren

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

lustrasi ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) bikinan OpenAI

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Program chatbot berbasis artificial intelligence (AI), ChatGPT sejak akhir tahun lalu hingga saat ini tampaknya masih ramai dibicarakan.

Tak sedikit pihak yang menyebut kemampuan ChatGPT bakal memiliki peranan penting dalam transformasi teknologi.

Seperti yang cukup umum diketahui, sebagai chatbot AI, ChatGPT dapat memberi tanggapan seperti sedang mengobrol dengan sesama manusia.

Tanggapan ChatGPT itu dapat difungsikan untuk menjalankan berbagai tugas dari pengguna.

Tugas-tugas tersebut antara lain, seperti membuat rangkuman atas suatu teks, membuat kerangka tulisan, menjawab aneka pertanyaan, memberikan ide terkait sesuatu hal, menerjemahkan teks, dan sebagainya.

ChatGPT Berbayar Resmi Dirilis, Berikut 4 Perbedaan Dengan Yang Versi Biasa

Kemampuan ChatGPT hingga bisa seperti sekarang tidak datang dalam waktu yang singkat. ChatGPT telah melewati beberapa proses pengembangan.

Pengembangan ChatGPT dari waktu ke waktu.

ChatGPT adalah program language model AI terlatih yang telah dikembangkan OpenAI sejak 2018.

Untuk diketahui, language model sendiri adalah program yang dapat menyajikan prediksi kata dengan menganalisis teks dalam kumpulan data berskala besar.

Dalam menyajikan prediksi kata itu, program language model dari OpenAI dirancang menggunakan parameter (model atau nilai yang dipelajari) dan dilatih menggunakan sekumpulan data (dataset) yang berskala besar.

Parameter, dataset, output tindakan, dan tampilan dari program language model OpenAI terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Pada 2018, OpenAI memulai untuk membuat program language model bernama Generative Pre-Trained Transformer (GPT).

Di masa-masa awal pengembangannya, pendahulu ChatGPT itu, GPT-1 (generasi pertama) tidak langsung berupa program chatbot.

Mengenal ChatGPT, Cara Menggunakan Serta Keunggulan Yang Disebut Mengalahkan Google

OpenAI masih melakukan serangkaian pengujian tugas yang bisa dilakukan di GPT-1 menggunakan beberapa dataset.

Dari GPT-1, OpenAI kemudian mengenalkan penerusnya, GPT-2 pada 2019.

Halaman
123

Berita Terkini