Banjir dan Tanah Longsor

Kekhawatiran Bupati Sambas Soal Hewan Berbisa di Air hingga Bahaya Aliran Listrik Kala Banjir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sambas Satono meninjau banjir di Dusun Lubuk Lagak, Kecamatan Sambas, Sabtu 4 Maret 2023 sore. Tinggi air tampak menyentuh paha orang dewasa

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Kabupaten Sambas, Satono turut meninjau kondisi warga korban banjir di Dusun Lubuk Lagak, Desa Lubuk Dagang, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Sabtu 4 Maret 2023.

Dalam peninjauannya, Bupati Satono minta korban banjir di Lubuk Lagak waspada terhadap hewan berbisa dan bahaya aliran listrik. Dia ingatkan, bahwa keselamatan warga baik itu orang dewasa maupun anak-anak adalah prioritas.

"Pesan saya bagi warga yang rumahnya terendam banjir, listrik tolong dimatikan, anak-anak tolong di jaga. Terutama bagi mereka yang belum bisa berenang," katanya.

Bupati Satono mengatakan, pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas segera menyalurkan bantuan ke korban banjir di Lubuk Lagak.

"Kepala Desa sudah saya minta untuk mendata berapa jumlah keseluruhan rumah tangga yang menjadi korban banjir. Melalui BPBD akan kita bantu, karena mereka yang jadi korban banjir sebagian besar tidak bisa mencari rezeki," pungkasnya.

Sebanyak 11.168 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Sambas

Sebelumnya, berdasarkan laporan sementara hasil monitoring banjir per 4 Maret 2023 pukul 07.00 WIB, BPBD Kabupaten Sambas melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sambas, Exfizer memaparkan kondisi banjir yang berdampak kepada sebanyak 11.168 Jiwa.

Exfizer mengatakan dari tanggal 3 Maret sampai 4 Maret 2023 kondisinya bajir masih sama.

"Banjirnya belum ada perubahan dari kemaren," ungkapnya saat di wawancarai TribunPontianak.co.id melalui sambungan telepon, Sabtu 4 Maret 2023.

Banjir yang menimpa 7 kecamatan dan 19 desa tersebut merendam 2.984 rumah warga yang membuat 280 Jiwa harus mengungsi.

"Kecamatan yang terendam banjir ialah Kecamatan Sambas, Kecamatan Selakau Timur, Kecamatan Sajad, Kecamatan Tekarang, Kecamatan Pemangkat, Kecamatan Tebas, Kecamatan Subah, dan Kecamatan Galing," papar Exfizer.

Dari 19 Desa yang terdampak, 13 Desa diantara di Kecamatan Tebas yakni, Desa Batu Makjage, desa Bukit Segoler, Desa Matang Labong, Desa Serindang, Desa Tebas Sungai, Desa Dungun Perapakan, Desa Pangkalan Kongsi, Desa Serumpun Buluh, Desa Sungai Kelambu, Desa Sempaalai, Desa Pusaka, Desa Segarau Parit dan Desa Mak Tangguk.

Banjir mencapai 1 meter hingga 1,5 meter di antaranya merendam permukiman warga di Dusun Senabah, Desa Semanga, Kecamatan Sejangkung, Sabtu 4 Maret 2023.

Kepala Dusun Senabah, Desa Semanga, Ilham mengungkapkan banjir telah merendam permukiman warga sejak empat hari yang lalu. Bahkan saat ini ketinggian banjir mencapai 2 meter.

"Kemarin itu masih di sekitar ketinggian 1 meter sampai dengan 1,6 meter, hari ini diprediksi antara 1,5 meter sampai 2 meter, soalnya ketinggian air semakin naik," ujar Ilham.

Curah Hujan Tinggi, Tiga Hari Banjir Rendam Rumah Warga di Dusun Lubuk Lagak Sambas

Seorang warga Dusun Senabah, Desa Semanga, Kecamatan Sejangkung, berendam di tengah banjir dengan ketinggian mencapai dada orang dewasa. Banjir kembali melanda dusun itu hingga Sabtu 4 Maret 2023. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa)

Ilham melaporkan sebanyak 200 rumah warga terendam banjir. Sebanyak 250 kepala keluarga (KK) terdampak langsung.

Halaman
12

Berita Terkini