Disporapar Kunjungi Desa Wisata di Kalbar yang Potensi untuk Ikut Program ADWI Tingkat Provinsi

Penulis: Anggita Putri
Editor: Try Juliansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadisporapar Provinsi saat berkunjung ke desa wisata yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu.

Windy juga mengimbau kabupaten kota khususnya Disparpora se Kalbar untuk terus aktif membina desa wisata yang ada di kabupaten kota masing-masing, mendorong Pokdarwis pada desa wisata tersebut agar melengkapi persyaratan dengan memasukan indikator yang telah ditetapkan dan ikut mendaftar di link Jadesta.

“Nah maka dari itu kami (Tim Disporapar Provinsi) turun langsung ke lapangan guna mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi setiap desa wisata, kita berikan penilaian hinggi pemenuhan indikatornya. Sehingga kita tahu apa yang menjadi kendala mereka belum bisa untuk mendaftar dalam jadesta,” ungkapnya.

Windy juga ikut langsung turun ke lapangan melakukan jemput bola ke masing -masing desa wisata di kabupaten kota se Kalbar bersama dinas kabupaten kota, Pokdarwis serta pelaku pariwisata yang akan diajak bersama memenuhi indikator yang masuk dalam persyaratan dalam penganugerahan ADWI tingkat nasional, dan melakukan penilaian.

Tim Pra ADWI 2023 Kalbar juga telah mulai turun untuk melakukan sosialiasi ke seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat, diantara sudah berkunjung ke desa wisata di Kabupaten Kubu Raya, Kapuas Hulu, dan dalam waktu dekat ini akan berkunjung ke Kota Singkawang, Kabupaten Sambas dan juga Bengkayang.

Windy yang juga turun langsug ke Kapuas Hulu menyampaikan bahwa saat ke Kapuas Hulu Perjalanan tim dilakukan selama empat hari, dengan tujuan tiga desa wisata yang akan disiapkan untuk ADWI 2023.

Tujuan pertama adalah Desa Rantau Kalis. Desa dengan pemandangan khas rimba Kalimantan ini, menyuguhkan atraksi arung jeram.

Tempat kedua adalah Desa Manua Sadap. Desa diatas gunung yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Betung Kerihun ini, terkenal dengan kain tenun Sidan yang telah mendunia. Kain tenun Sidan merupakan kain tenun yang dibuat dengan beraneka motof menggunakan pewarna alami yang diambil dari hutan.

Tujuan ketiga adalah Desa Semangit. Desa ditengah kawasan Taman Nasional Danau Sentarum ini merupakan desa autentik mencerminkan kehidupan nelayan di Danau Sentarum.

Atraksi menarik di Desa Semangit salah satunya adalah panen madu di pepohonan rendah Danau Sentarum. (*)

Disporapar Kalbar Bakal Upayakan Promosi Pariwisata dan Ekraf di Kapuas Hulu

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkini