TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sempat viral di media sosial Twitter bahwa iPhone tidak bisa membuka modus penipuan dengan ekstensi APK.
Twit viral itu diunggah oleh salah satu akun pada awal Februari lalu.
Dimana ada tangkapan layar itu memuat percakapan pesan lewat aplikasi WhatsApp yang menyebut bahwa ekstensi APK yang dikirimkan tidak bisa dibuka oleh pengguna.
"Tidak kebuka ya," terang penerima pesan. "Kak ada handphone lain selain iPhone?" tanya pengirim modus penipuan lewat ekstensi APK.
Menanggapi itu, ratusan warganet meninggalkan komentar dalam unggahan viral tersebut.
• WhatsApp dan Telegram Saling Sindir Terkait Sistem Keamanan Bagi Pengguna
Beberapa diantaranya mempertanyakan apakah pengguna iPhone "kebal" teradap modus penipuan yang kini sedang marak terjadi.
Lantas, benarkah pengguna iPhone bisa "kebal" terhadap modus penipuan yang mengirimkan ekstensi APK?
Penjelasan ahli keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya membenarkan bahwa pengguna iPhone "kebal" terhadap modus penipuan yang mengirimkan ekstensi APK. "Iya benar," ucapnya, saat dikonfirmasi.
Alfons menjelaskan bahwa aplikasi yang dikirimkan oleh penipu umumnya memiliki ekstensi APK atau Android Package Kit.
"(APK) dibuat menggunakan program Android Studio dan memang hanya bisa dijalankan di ponsel Android, itu alasan pertama," terang Alfons.
Alasan lainnya, Alfons menyebutkan bahwa iPhone menerapkan kebijakan di mana ponsel tersebut dilarang menginstall aplikasi di luar Apple Store.
Hal tersebut bertolak belakang dengan Android. "iPhone "andaikan" ada aplikasi yang bisa dijalankan di iPhone, itu kebijakannya beda dengan Android.
Di mana mereka tidak diperbolehkan install aplikasi dari luar Apple Store," ucap Alfons.
"Jadi ya tidak akan bisa andaikan aplikasinya kompatibel dengan iPhone. Kecuali iPhone-nya di root," imbuhnya.
Namun, menurut Alfons, sangat sedikit pengguna iPhone yang melakukan root pada ponselnya.
Sebab, hal itu bisa membatalkan garansi dan tidak akan dijamin Apple.
Fleksibilitas Android Berbeda dengan iPhone yang melarang install aplikasi di luar App Store, Android justru menerapkan kebijakan sebaliknya.
• Cara Mencari Kontak Tidak Muncul di WhatsApp Meski Sudah Tersimpan
Namun, kebijakan ini bukan menjadi kerugian. Sebab Android ingin memberikan fleksibilitas bagi pengguna.
"Android membolehkan instal aplikasi dari luar Play Store karena ingin memberikan fleksibilitas bagi pengguna Android yang ingin membangun aplikasi di luar Play Store," jelas Alfons.
Sebagai bentuk keamanan, sistem Android memberikan fitur peringatan yang akan muncul ketika penggunanya meng-install aplikasi pencuri.
"Minimal ada dua peringatan yang muncul," kata Alfons.
Pertama, peringatan bertuliskan "Apakah anda yakin ingin menginstal aplikasi dari sumber yang tidak dikenal?".
Selain itu, pada mode pengelola file, pengguna Android juga perlu mengaktifkan izin pemasangan aplikasi yang tidak diketahui.
Sebab, setting-an di awal tidak memperbolehkan izin pemasangan aplikasi yang tidak diketahui alias non-aktif.
Kedua, peringatan akses yang biasanya muncul ketika pengguna Android mulai menjalankan aplikasi.
"Itu harus diizinkan dulu oleh pengguna, baru aplikasi pencuri SMS bisa diinstal," tandas Alfons.
Menurut Alfons, maraknya modus penipuan melalui pesan yang dikirimkan ke ponsel bukan serta merta menunjukkan bahwa sistem Android tidak aman.
Sebaliknya, aksi penipuan itu menunjukkan bahwa pengguna masih kurang literasi terhadap keamanan penggunaan ponsel mereka.
"Jadi sebenarnya bukan Android tidak aman, melainkan karena user-nya agak gaptek dan Android fleksibel sehingga memberikan lebih banyak pilihan dan kebebasan kepada penggunanya," tutur Alfons.
Berbeda dengan pengguna iPhone yang dilarang instal aplikasi dari luar Apple Store. (*)