TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Program Beasiswa dari LPDP sendiri hanya ada dua yaitu untuk program Magister atau S2, baik dalam maupun luar negeri, serta program Doktor atau S3 untuk dalam maupun luar negeri juga.
Jadi tidak ada program beasiswa untuk tingkat sarjana atau S1.
LPDP memiliki 3 jenis Beasiswa yakni beasiswa Afirmasi, Umum dan Targeted.
Masing-masing jenis beasiswa ini dibagi lagi ke beberapa sub-kategori beasiswa yang punya syarat minimal IPK berbeda-beda.
Pendaftaran beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 2023 akan mulai dibuka pada periode pertama di bulan Februari-Maret.
Berikut penjelasan cara menulis essay LPDP dan contohnya yang baik dan benar.
• Contoh Membuat Motivation Letter untuk Mendapatkan Beasiswa
Penjelasan Beasiswa LPDP
Beasiswa LPDP adalah beasiswa di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan S2 dan S3 secara gratis, baik di perguruan tinggi Indonesia maupun mancanegara.
Biaya pendaftaran, SPP, tunjangan buku, biaya tesis/disertasi/penelitian, biaya wisuda, biaya transport PP, asuransi kesehatan, biaya aplikasi visa, biaya hidup dan biaya kedatangan.
Yang terpenting bagi kalian jika ingin apply beasiswa LPDP harus memenuhi syarat berikut:
- Warga Negara Indonesia (WNI)
- Merupakan Lulusan Sarjana/magister di Universitas terakreditasi Ban-PT
- Mempunyai Jiwa Kepemimpinan
- Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan/ keilmuan/ inovasi dan kebudayaan, dan lain sebagainya.
Untuk syarat umum dan ketentuan lainnya, kalian bisa langsung kunjungi laman resmi beasiswa LDPD: http://www.lpdp.kemenkeu.go.id
• Contoh Surat Permohonan Beasiswa, Pelajar dan Mahasiswa Tahun 2023
Contoh Membuat Essay LPDP
Salah satu yang paling krusial adalah essay dan personal statement. Perekrut akan dapat menilai kualitas diri Anda dari karya tulis yang dibuat.
Essay merupakan salah satu syarat yang harus kita buat ketika melakukan pendaftaran beasiswa LPDP.
Maka dari itu, penting untuk membuatnya dengan sebaik mungkin.
Struktur essay LPDP
Paragraf 1: memperkenalkan diri dengan menjelaskan background pendidikan dan/atau pekerjaan. Kalian juga menyertakan penghargaan atau sertifikasi yang kalian peroleh yang menunjang pekerjaan atau keahlian kalian.
Paragraf 2: kenalkan sebuah permasalahan yang muncul di bidang kalian yang kalian observasi atau alami. Kemudian di paragraph ini juga, kalian bisa memberikan sebuah atau beberapa solusi untuk membantu mengurangi permasalahan tersebut.
Paragraf 3: di paragraph ini kalian perlu menjelaskan seberapa pentingnya kalian harus menempuh pendidikan S2 atau S3 untuk membantu kalian dalam menangani masalah yang kalian sebutkan di paragraph sebelumnya.
Paragraf 4: di paragraph ini, kalian perlu menekankan kembali peran yang kalian akan ambil dalam memberikan solusi atau kontribusi terkait dengan masalah yang kalian angkat di paragraph 2 dan 3. Juga tekankan kembali butuhnya pendidikan S2 atau S3 untuk memaksimalkan peran tersebut.
Cara Menulis Essay LPDP
Tentukan tema utamanya
Dikutip dari Sonora, dari essay statement atau pertanyaan yang diberikan, maka tentukan poin-poin yang mau kamu bicarakan.
• Beasiswa LPDP 2023 Resmi Dibuka dengan Kuota Penerima 7.000 Orang
Contoh essay statement:
- Siapa orang yang paling menginspirasi kamu?
- Menurutmu, mengapa pendidikan tinggi itu penting?
- Ceritakan pengalaman kamu menjadi pemimpin dan dampaknya untuk lingkungan sekitarmu?
- Buat intro yang menarik
Ketika membuat essay, maka mulai dengan kalimat yang menarik perhatian pembaca.
Misalnya dengan quote atau pernyataan yang berhubungan dengan jurusan yang akan kamu ambil.
Ceritakan dengan detail pengalaman pribadimu
Setelah benar-benar paham dengan tema yang akan kamu buat, kaitkan dengan pengalaman yang kamu punya.
Tunjukkan kenapa kamu pilih pengalaman itu dan bukan yang lain.
Bagian terakhir ini harus memuat antusiasme pelamar untuk berkontribusi di Indonesia, mimpi terkait masa depan Indonesia, serta peran pelamar dalam mewujudkannya.
Hal ini bisa dituangkan dengan mendeskripsikan tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang.
Tujuan tersebut bisa ditulis menggunakan teknik SMART, yaitu spesifik (spesific), terukur (measurable), dapat dicapai (achievable), realistis (realistic), dan tepat waktu (timely).
• Cara Daftar Akun Beasiswa LPDP Tahun 2023, Dilengkapi Jadwal Dan Persyaratannya!
Contoh Essay LPDP
Sejak kecil hingga lulus kuliah, saya tidak pernah mengerti arti kata “sukses” karena tidak pernah ada indikator yang pasti bagi setiap orang.
Sebagian dari kita berfikir bahwa sukses adalah sesuatu yang dapat diukur dengan materi, nilai, pendidikan, bahkan jabatan.
Tidak ada istilah benar atau salah dalam hal ini. Pun tidak ada definisi baku tentang kesuksesan.
Karena kesuksesan sejatinya dibentuk dari pengalaman-pengalaman setiap individu dan setiap orang memiliki pandangan yang berbeda tentang hal ini.
Sering sekali saya bertanya kepada diri saya sendiri “sudah suksesah diriku?” namun saya selalu gagal dalam menentukan apakah saya sudah merasakan sebuah kesuksesan atau malah belum mendapatkannya sama sekali.
Saya pernah merasa bahwa pendidikan dan prestasi yang sudah saya peroleh adalah sebuah kesuksesan, namun ternyata sukses ini hanya dapat saya rasakan bagi diri saya sendiri, sementara predikat sukses itu sendiri tidak bisa kita berikan kepada diri kita sendiri karena kita perlu penilai dari luar pikiran dan tubuh kita yang juga merasakan dampaknya.
Namun dari berbagai macam arti kesuksesan itu terdapat suatu benang merah yang bisa ditarik, yaitu sebuah kepuasan dan kenyamanan di dalam hati setelah melakukan suatu pekerjaan dengan perjuangan dan kerja keras.
Sehingga pencapaian tersebut benar-benar memiliki makna bagi sesama dan meresap di dalam hati sanubari.
Begitu pula dengan saya. Pengalaman-pengalaman yang telah saya lalui membentuk pemahaman tentang makna kesuksesan itu sendiri.
Pada bulan April 2016 saya memutuskan untuk menjadi relawan Pengajar Muda, Indonesia Mengajar, selama setahun di kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Keputusan yang amat sulit bagi pemuda seperti saya, karena saya selalu dipengaruhi oleh lingkungan bahwa sukses adalah tentang materi, sementara menjadi seorang Pengajar Muda adalah sebuah keputusan yang sangat keliru.
Di saat para sarjana baru mencari pengalaman dengan bekerja di perusahaan, namun saya malah memutuskan untuk mengabdikan diri di daerah terpencil dan tanpa jaminan materi serta kenyamanan.
Ternyata memang berat menjadi seorang Pengajar Muda, karena saya harus melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan pemberdayaan, mengajar di sekolah dasar, dan pelibatan daerah.
Bayangan bahwa tugas akan berjalan mulus dan diterima dengan mudah oleh masyarakat di sana seketika pupus setelah melihat kenyataan di lapangan.
Saya mendapat penolakan di desa, tidak memiliki tempat tinggal, bahkan bahan makanan.
Hari-hari terasa amat pahit dan pedih hanya untuk melakukan pengabdian ini dan nyaris menyerah pada keadaan.
Hari-hari di penempatan menjadi tantangan bagi saya di setiap detiknya, karena saya harus bermanfaat di tengah masyarakat yang dengan jelas menolak saya, bahkan fitnah dan ancaman pun sering saya terima.
Sungguh ini adalah tugas terberat yang pernah saya emban dan hari pun terasa begitu panjang dan lama.
Tapi saya menyadari bahwa sukses dalam bertugas adalah prinsip yang harus saya pegang erat, meskipun segalanya dipertaruhkan.
Sehingga prinsip ini yang terus memicu saya untuk berfikir dalam mencari jalan dan solusi di pengabdian ini.
Tiga bulan berlalu di penempatan telah mengajarkan saya bagaimana cara mengabdikan diri saya di Hulu Sungai Selatan, saya berproses dengan masyarakat dari bawah hingga mendapat kepercayaan di di kecamatan untuk melakukan banyak perubahan, baik dari segi pendidikan maupun sosial.
Tak berselang lama, saya memutuskan untuk melibatkan diri saya di tingkat kabupaten.
Di mana saya harus membangun jejaring positif dengan pemuda lokal yang potensial untuk digerakkan dalam menciptakan gerakan sosial pendidikan di kabupatennya sendiri, sehingga lahirlah beberapa gerakan sosial di kabupaten tersebut.
Tak terasa masa pengabdian pun tersisa beberapa hari lagi, di mana saya harus merefleksikan diri saya selama setahun terakhir ini dengan melihat indikator kemajuan di daerah dan juga kematangan pribadi saya yang sudah ditempa selama setahun.
Dengan demikian saya menarik kesimpulan, bahwa ternyata kesuksesan yang saya harapkan bukanlah semata tentang materi dan keberhasilan saya sendiri tetapi juga tentang kemanfaatan bagi orang lain meski diri kita dalam kondisi yang tidak ideal.
Saya meyakini bahwa setiap orang dilahirkan dengan sesuatu unik dan khas sebagai pemberi warna dalam kehidupan.
Dengan potensi dan anugerah tersebut kita diharapkan mampu menebar kebaikan bagi sesama.
Dan kembali kepada pernyataan di atas “sudah sukseskah diriku?”, bagi saya sukses terbesar dalam hidup ini adalah ketika kita mampu memberi kemanfaatan kepada orang lain dengan anugerah potensi yang telah diberikan kepada kita sesuai dengan “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain” dan makna sukses ini akan selalu menjadi haluan hidup saya di setiap perjalanan yang akan saya hadapi.”
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News