Apa itu P5 Dalam Kurikulum Merdeka ? Terdapat di Semua Jenjang Pendidikan

Penulis: Madrosid
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Isi dari P5 dalam Kurikulum Merdeka. Penerapan P5 merupakan prinsip dalam pelaksanaan kurikulum merdeka

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kurikulum Merdeka dalam penerapannya terdapat sejumah prinsip- prinsip yang harus dilaksanakan.

Tujuan dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka adalah semakin memudahkan Peserta Didik dalam memahami materi.

Makanya terdapatlah P5 yaitu Projek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila.

Pelaksanaan P5 dalam sistem pendidikan di tahun 2023 bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

Dasar dari pelaksanaan P5 adalah sebagai prinsip yang memandang segala sesuatu secara menyeluruh atau terpisah-pisah.

Dalam P5 ini terdapat kerangka berpikir holistik yang ditanamkan guna mendorong Peserta Didik lebih mudah dalam belajar.

Baca juga: Soal dan Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka, Halaman 146 tentang Anak-Anak Merapi

Makanya setiap jenjang memiliki tema tersendiri untuk P5 mulai dari PAUD-SMA.

Tema yang dikembangkan berdasarkan isu prioritas dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035, Sustainable Development Goals, dan dokumen lain yang relevan.

Membuat pelaksanaan Kurikulum Merdeka dapat memberikan hasil maksimal terhada dunia pendidikan.

Khususnya terhadap pemahaman siswa atau peserat didik dalam belajar.

Manfaat P5

P5 dilaksanakan dalam Kurikulum Merdeka bertujuan untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan baik.

P5 sebagai pendorong Peserta Didik sebagai pelajar yang baik, jujur, dan berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Tema yang dipilih akan disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan itu sendiri sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada.

Kegiatan P5 tentunya akan terekam dalam rapor projek yang berisi penilaian saat siswa melakukan projek tersebut. 

Rapor P5 berbeda dengan rapot kurikulum biasa karena dalam rapor P5 bukan berupa angka tetapi nilai BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), SB (Sudah Berkembang).

Penilain tersebut juga disesuaikan dengan dimensi pada saat P5 seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maga Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, berkebinekaan global, bergotongroyong, dan kreatif.

Sedangkan Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal agar Peserta Didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Melalui kurikulum merdeka sekaligus juga dapat membantu guru untuk memilih berbagai perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat Peserta Didik.

Sebagai penjelasan P5 dalam Kurikulum Merdeka yaitu kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter.

Seluruhnya disesuaikan dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan.

Untuk pelaksanaan P5 tentu juga dilakukan lebih fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.

Berikut Prinsip P5 Kurikulum Merdeka

1. Holistik

Holistik adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara keseluruhan atau terpisah-pisah.

Kerangka berpikir holistik yang ditanamkan dalam P5 akan mendorong Peserta Didik untuk mempelajari tema dan materi secara keseluruhan dan memahami persoalan secara mendalam.

Karenanya, setiap tema dalam P5 cenderung menjadi wadah dari berbagai perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu.

Prinsip holistik juga memotivasi Peserta Didik agar dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan P5, seperti Peserta Didik, pendidik, dan sebagainya.

2. Kontekstual

Kontekstual adalah prinsip yang berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Prinsip ini memotivasi pendidik dan Peserta Didik agar dapat menjadikan lingkungan dan realitas kehidupan sebagai bahan utama pembelajaran.

Satuan pendidikan berperan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil harus membuka ruang dan kesempatan bagi Peserta Didik untuk dapat bereksplorasi di luar lingkup satuan pendidikan.

3. Berpusat Pada Peserta Didik

Prinsip selanjutnya adalah prinsip yang menjadikan Peserta Didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif.

Prinsip ini, diharapkan pendidik dapat mengurangi peran sebagai aktor utama dalam kegiatan belajar mengajar.

P5 menjadikan pendidik sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi Peserta Didik untuk bereksplorasi dari dorongan diri sendiri sesuai kondisi dan kemampuannya.

4. Eksploratif

Eksploratif adalah prinsip yang berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang bagi proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur ataupun bebas.

P5 memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi Peserta Didik, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.

Prinsip eksploratif juga berupaya mendorong peran P5 untuk menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang didapatkan Peserta Didik dalam Peserta Didikan intrakurikuler.

Cek berita dan artikel lainnya seputar pendidikan di sini 

Berita Terkini