TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Kadisporapar) Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari mewakili Gubernur Kalbar membuka acara malam Perayaan Tahun Baru Imlek 2574 dan Festival Cap Go Meh 2023 di Kota Singkawang, Sabtu 21 Januari 2022.
Windy Prihastari tampak hadir dengan mengenakan baju Cheongsam, yang merupakan baju tradisional khas warga Tionghoa.
Dengan memukul gong oleh Windy Prihastari, didampingi Pj Wako Singkawang Sumastro, dan juga Ketua dan Wakil Ketua Perayan Imlek dan Cap Go Meh tahun 2023 di Kota Singkawang, menandakan perayaan hari besar bagi masyarakat Etnis Tionghoa telah dimulai.
Ribuan lampion juga telah terpasang menghiasi Kota Singkawang. Pemasangan lampion dan pernak pernik Imlek lainnya telah terpasang di Kota Singkawang untuk memeriahkan perayaan Imlek tahun ini.
Windy menyampaikan tentu Perayaan Imlek senantiasa dinantikan oleh masyarakat etnis Tionghoa. Yang mana perayaan Imlek dimulai pada hari pertama dan bulan pertama pada penanggalan Tionghoa, dan berakhir pada perayaan Cap Go Meh.
• Momen Imlek di Singkawang, Warga Tionghoa Padati Vihara Pusat Kota Pagi Ini
Cap Go Meh dalam dialek Tiou Ciu dan Hokkian berarti malam ke 15 (lima belas) pada penanggalan Tionghoa.
Perayaan ini dilakukan di seluruh dunia, begitu pula di Indonesia. Perayaan yang tumbuh, berkembang dan mengakar sebagai kekayaan budaya tradisi yang harus tetap dipertahankan dan dilestarikan.
Seperti diketahui bahwa pusat perayaan cap go meh di Kalbar biasanya digelar dengan meriah di Kota Singkawang, dengan berbagai kegiatan diantaranya pertunjukan ratusan bahkan ribuan Tatung.
Tentu hal ini akan menjadi daya tarik tak hanya orang lokal, tapi wisatawan dari luar hingga mancanegara yang akan berkunjung.
Kalimantan Barat memiliki wilayah yang cukup luas dengan ragam budaya dari etnis yang ada di tanah air.
Budaya tersebut umumnya tumbuh dan berkembang ditengah-tengah mayoritas masyarakat Melayu, Dayak dan Tionghoa, dengan latar belakang sejarah, bahasa, kepercayaan dan keyakinan yang berbeda-beda.
Kemajemukan penduduknya, membuat daerah ini menyimpan potensi budaya yang unik dan beraneka ragam sehingga apabila dikemas dan dikelola dengan baik, akan menjadi asset yang bernilai tinggi guna meningkatkan pembangunan, perkembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
“Perayaan imlek dan festival cap go meh pada tahun ini menjadi momentum untuk memulihkan kembali berbagai kegiatan pasca pandemi covid 19, dan ini menjadi momen kita untuk mengenalkan Kota Singkawang kepada dunia, bahwa pariwisata kita bisa bangkit kembali,” ujar Windy.
Windy saat membacakan sambutan Gubernur Kalbar menyampaikan bahwa sejalan dengan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yaitu “Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Barat Melalui Percepatan Pembangunan Infrastuktur dan Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan”.
Ia mengajak semua masyarakat yang hadir pada pembukaan hari Raya Imlek untuk menjadikan momen Perayaan Tahun Baru Imlek 2574 dan Cap Go Meh Tahun 2023 sebagai sarana mewujudkan Masyarakat yang sejahtera.