Khazanah Islam

Apakah Orang Islam Boleh Merayakan Imlek ? Ini Hukum Fiqh untuk Ucapan Selamat Tahun Baru China 2023

Penulis: Ishak
Editor: Ishak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ulasan Khazanah Islam Tribun Pontianak untuk hukum apakah orang Islam boleh merayakan Imlek atau tidak. Termasuk Tahun Baru China 2574 Kongzi Li - 2023 Masehi kali ini. Selengkapnya di artikel ini Minggu 22 Januari 2023 .

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pertanyaan seputar apakah orang Islam boleh merayakan Imlek atau tidak mungkin menjadi satu di antara pertanyaan bagi sejumlah Sobat Tribun Pontianak.

Terutama bagi Anda yang hendak mengirimkan Ucapan Imlek 2023 .

Dalam perayaan Tahun Baru China 2574 Kongzi Li - 2023 Masehi kali ini.

Kepada rekan dan Sahabat dari kalangan Tionghoa di Indonesia .

Sejumlah orang mungkin mengkhawatirkan apakah orang Islam boleh merayakan Imlek atau tidak lantaran hal itu dikhawatirkan berkaitan dengan permasalahan Aqidah

Berkah Imlek, Suasana Haru Selimuti Momen Kumpul Keluarga Napidana di Lapas Singkawang

Lalu bagaimana hukum Fiqh Islam terkait hal ini?

Ucapan Imlek 2023 Bahasa Mandarin dan Artinya dalam Kalimat Indonesia Untuk rekan Bisnis dan Kerja

Nah, bagi Anda yang penasaran, simak selengkapnya di ulasan artikel Khazanah Islam Tribun Pontianak Minggu 22 Januari 2023 berikut ini

# Hukum Merayakan Imlek 2023 bagi Umat Muslim , 2 Pendapat 

Sedikitnya ada 2 pendapat tentang hukum merayakan Imlek bagi Umat Muslim .

Pendapat pertama memilih membolehkan Umat Muslim ikut merayakan Imlek .

Termasuk di Tahun Baru Tionghoa 2023 kali ini.

Satu di antara Ulama Tanah Air yang berpendapat demikian adalah mendiang KH Abdurrahman Wahid .

Perayaan Imlek di Kapuas Hulu Berjalan Kondusif, Ini Agenda Rangkaian Cap Go Meh di Putussibau

Atau yang populer dikenal dengan sapaan Gus Dur .

Terkait pendapatnya itu, Gus Dur menilai Imlek bukanlah perayaan ritus agama .

Melainkan perayaan Tahun Baru dalam penanggalan kalender China .

"Imlek itukan perayaan hari, bukan agama,"

"Nggak ada apa-apanya bagi Islam, nggak ada masalah," ujar mendiang Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid , sebagaimana dirangkum dari laman Kompas.com yang dimuat pada 30 Januari 2008 silam .

Sementara itu, pendapat ke dua sedikit berbeda.

Pendapat ke dua memilih untuk lebih berhati-hati atau dalam Fiqh Islam disebut dengan sifat Wara .

Umat Muslim dianjurkan sebaiknya memiliki sikap sebagaimana tuntunan dalam Alquran .

Baca juga: Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2023 Dalam 3 Bahasa Mandarin, Inggris dan Indonesia

Yakni di Alquran surat Al Kafirun .

Terutama pada ayat ke 6 yang berbunyi:

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ

Latin:

"Lakum dīnukum wa liya dīn,"

Artinya:

"Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”

Selain itu, pendapat ini ditegaskan dengan Hadist Rasulullah SAW yang melarang Umat Muslim di zaman tersebut merayakan hari raya Nairuz dan Mahrajan .

Dua hari raya tersebut sebelum Islam adalah perayaan bagi masyarakat kota Madinah yang menjalaninya dengan senang-senang. 

Dan ragam aktivitas hura-hura.

Baca juga: Momen Imlek di Singkawang, Warga Tionghoa Padati Vihara Pusat Kota Pagi Ini

Setelah masyarakat Madinah memeluk Islam , Rasulullah SAW kemudian menganjurkan untuk tak lagi merayakan dua hari raya ini.

Dan hanya merayakan Idul Fitri dan Idul Adha saja.

Adapun bunyi Hadist tersebut yakni sebagai berikut:

Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, ia berkata:

قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم المدينة ولهم يومان يلعبون فيهما فقال ما هذان اليومان قالوا كنا نلعب فيهما في الجاهلية فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن الله قد أبدلكم بهما خيرا منهما يوم الأضحى ويوم الفطر

Artinya:

“Pada  masa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam baru hijrah ke Madinah, warga Madinah memiliki dua hari raya yang biasanya di hari itu mereka bersenang-senang,"

"Rasulullah bertanya: ‘Perayaan apakah yang dirayakan dalam dua hari ini?’.

Warga madinah menjawab: ‘Pada dua hari raya ini, dahulu di masa Jahiliyyah kami biasa merayakannya dengan bersenang-senang’.

Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Sungguh Allah telah mengganti hari raya kalian dengan yang lebih baik, yaitu Idul Adha dan ‘Idul Fithri’ ” (HR. Abu Daud)

Selain itu, dalam Hadist lain Rasulullah SAW juga mengaskan untuk tidak ikut mencampuir hari raya umat lain .

Momentum Tahun Baru Imlek 2023, Ini Pesan Kapolres Kayong Utara

Hadist tersebut berbunyi:

إن لكل قوم عيدا ، وهذا عيدنا

Artinya:

“Setiap kaum memiliki ‘Id sendiri dan ‘Idul Fithri ini adalah ‘Id kita (kaum muslimin)” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan lengkapnya di laman Muslim id bisa Anda akses di link berikut .

Dua pendapat ini sama-sama memiliki dasar yang kuat.

Mana yang Sobat Tribun Pontianak akan pilih?

Perlu diketahui dalam momentum Imlek sendiri memang terdapat beberapa ritual keagamaan .

Satu di antaranya Sembahyang Sa Cap Meh bagi penganut Konghocu .

Juga ritual dan kepercayaan lain yang ada di kalangan Umat Konghucu di Indonesia.

Seperti perayaan Cap Go Meh beberapa hari setelah Imlek 2023 yang jatuh pada Minggu 22 Januari 2023 ini .

Dari sisi ritual, tentunya hal itu adalah ibadah bagi Umat Konghucu .

Allahualam bi Showwab . (*)

Sejumlah materi di artikel ini juga telah tayang di laman Kompas.com dengan judul Imlek Tidak Haram dalam Islam

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkini