PHK besar-besaran membuat perusahaan Microsoft masuk daftar perusahaan yang melakukan layoff setelah membuka rekrutmen besar-besaran.
Sebelumnya, Microsoft sempat mengalami lonjakan permintaan yang tinggi sehingga membutuhkan staf teknis yang besar.
• Desakan Cabut Aturan Baru UMP Demi Cegah PHK hingga Sederet Alasan Lain
Namun, perputaran pasar yang melambat pada 2022 dan inflasi yang besar membuat perusahaan tersebut terpaksa melakukan PHK.
Dikutip dari New York Times, Nadella menuturkan bahwa PHK karyawan Microsoft dilakukan sebagai upaya untuk memangkas biaya di tengah ketidakpastian ekonomi.
Selain itu, perusahaan juga tengah kembali memfokuskan prioritas perusahaan, seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Tahun lalu, gelombang PHK karyawan secara besar-besaran juga pernah dialami oleh perusahaan penyedia platform, Meta, yang saat itu melakukan PHK terhadap 11.000 karyawannya.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News