TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan seorang nelayan, Suhadi (40), warga Jawai Selatan, Sambas, Selasa 3 Januari 2023. Korban terombang-ambing selama tiga hari di perairan Kabupaten Sambas.
"Stasiun Bakamla Sambas menerima informasi dari Pos SAR Sintete sekitar pukul 17.30 WIB, TB. TEMAN SEJATI 01 Medevac 1 orang nelayan di Muara Pemangkat, Sambas. Korban atas nama Suhadi, berusia 40 tahun asal Jawai Selatan, korban terombang-ambing," jelas Kepala Stasiun Bakamla Sambas Arief Purwantono.
Arief Purwantono mengatakan korban terombang-ambing selama tiga tiga hari di lautan dengan jarak sekitar 12 NM dari muara Pemangkat sebelum diselamatkan oleh TB Teman Sejati 01.
"Dengan dasar laporan dan informasi tersebut Kepala Stasiun Bakamla Sambas memerintahkan personil Stasiun Bakamla Sambas Letda Bakamla Andri Agus Priatno SKom, Letda Bakamla Bayu Prasetya Aji SE, dan Sukri SPd untuk segera bergabung dengan Tim SAR Gabungan," ucapnya, Rabu 4 Januari 2023.
• Tim SAR Gabungan Selamatkan Nelayan Jawai Selatan Sambas yang Terombang-ambing 3 Hari di Laut
Dia mengatakan, korban sebelumnya melakukan aktivitas menangkap ikan bersama seorang rekannya, Yuliandi. Namun tiba-tiba kapal mereka tenggelam. Yuliandi selamat sampai di Pantai Ramayadi Jawai. Sedangkan Suhadi terbawa arus ke tengah laut.
"Tim SAR Gabungan tiba di TB Teman Sejati 01 menggunakan RIB Pos SAR Sintete sekitar pukul 19.40. Dengan koordinat 01° 6' 28.651" N - 108° 51' 28.068" E, korban Suhadi dalam keadaan selamat dan langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan," jelasnya.
Selanjutnya korban dievakuasi. Tim SAR Gabungan tiba di Pelabuhan Penjajap pukul 21.00. Kemudian korban dirujuk ke RSUD Pemangkat guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Kemudian korban diserahkan ke pihak keluarga. Pukul 21.30 WIB Operasi SAR dinyatakan selesai. Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," jelasnya.
Apresiasi Dewan
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sambas Lerry Kurniawan Figo memberikan imbauan kepada nelayan agar tetap berhati-hati ketika melaut. Figo meminta nelayan memastikan aspek keselamatan dalam mencari ikan.
"Saya mengimbau kepada seluruh nelayan yang ada di Kabupaten Sambas untuk terus berhati-hati ketika melaut, mulai dari kesiapan sampan atau kapal, aspek perlengkapan hingga memperhatikan cuaca," katanya.
Misalnya, kata dia, setiap kapal nelayan harus menyediakan pelampung agar ketika kondisi perahu karam dapat menyelamatkan diri dengan pelampung.
"Kalau dari sisi paling utama itu harus perhatikan perahunya itu dalam kondisi aman, tidak bocor, lalu sediakan pelampung," jelasnya.
Dia menambahkan, aspek lainnya adalah memantau kondisi cuaca sebelum melaut. Setiap nelayan, kata dia, agar dapat memastikan cuaca bersahabat tidak ada angin, hujan, atau badai.
"Kemudian bagi pihak keluarga sangat penting untuk menyimpan nomor tim SAR atau otoritas terkait pelayaran, sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika melaut dapat segera memberi tahukan," tuturnya.
Sementara itu Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Ahmad Hapsak Setiawan, mengapresiasi tim SAR gabungan yang berhasil menyelamatkan nyawa nelayan asal Jawai Selatan.
"Terlepas dari tugas pokok, apa yang dilakukan tim SAR gabungan patut mendapatkan apresiasi karena sigap dalam menyelamatkan nelayan yang tertimpa musibah," ungkap Ahmad Hapsak Setiawan.
• Sekali Berlayar Habis 200 Liter BBM, 133 Nelayan di Pontianak Dapat Bantuan dari Pemkot
Legislator PPP ini juga mengimbau para nelayan untuk lebih berhati-hati saat pergi mencari ikan karena cuaca sekarang yang sering hujan disertai angin kencang.
"Situasi cuaca memang sedang musim penghujan disertai angin sehingga para nelayan memang perlu waspada dalam menjemput rezeki," ujarnya.
Nelayan dikatakan Hafsak juga sangat perlu melengkapi aspek keselamatan saat pergi melaut.
"Aspek keselamatan sangat penting untuk menjaga diri selama melaut seperti menyiapkan pelampung atau rompi pelampung," ungkapnya.
Keluarga nelayan diharapkan juga menyimpan nomor Tim SAR untuk jaga-jaga apabila ada keluarga yang pergi melaut.
"Nomor kontak tim SAR ini sangat penting karena saat ada ahli keluarga pergi melaut tidak bisa dihubungi atau telah melebihi waktu kepulangan yang sudah di janjikan," pungkasnya.
3 ABK Belum Ditemukan
Sementara itu di lokasi berbeda, upaya pencarian tiga ABK KM KY 02 yang tenggelam di perairan Gosong Jelai, Karimata pada Jumat 23 Desember 2022 lalu dihentikan oleh tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pontianak pada Jumat 30 Desember 2022.
Pencarian dihentikan setelah tim melakukan upaya pencarian dan pertolongan selama tujuh hari sejak kapal yang membawa semen itu tenggelam dihantam cuaca buruk.
Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi mengatakan bahwa setelah tujuh hari melakukan operasi SAR dengan kapal Basarnas dan dibantu dengan kapal lainnya, 13 orang dari 16 orang penumpang berhasil dievakuasi.
"Sementara 3 orang lainnya setelah dilakukan pencarian masih belum dapat ditemukan. Sampai dengan hari ke tujuh karena belum ada tanda-tanda kami dapat menemukan korban selain cuaca yang kurang mendukung, untuk itu pelaksanaan operasi SAR kami hentikan," kata Yopi dari keterangan resminya yang diterima Tribun Pontianak, Rabu 4 Januari 2023.
• Pencarian Korban KM KY 02 Memasuki Hari Ke-5, Tim SAR Gabungan Alami Kendala Cuaca Buruk
Kendati sudah dihentikan, lanjut Yopi, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dengan menyiarkan kepada seluruh kapal-kapal yang melintas termasuk berkoordinasi dengan stasiun radio pantai.
"Apabila ada tanda-tanda atau informasi korban ditemukan, kita akan buka kembali proses evakuasi untuk kecelakaan tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, KM KY 02 tenggelam di perairan Gosong Jelai, Selat Karimata pada Jumat 23 Desember 2022. Kapal yang bermuatan semen dengan rute Gresik-Kendawangan itu, diduga tenggelam setelah dihantam cuaca buruk dengan membawa 16 awak kapal atau ABK menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Kapal tersebut berisi 16 awak kapal. Beruntung 12 awak kapal berhasil lebih dulu diselamatkan oleh TB Maximus 710, kemudian dibawa menuju pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah. Sedangkan tiga korban hilang lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News