Dua orang buta mengikuti Tuhan dan berseru-seru “Kasihanilah kami, hai Anak Daud.”
Namun seolah-olah Tuhan Yesus tidak memperhatikan.
Ketika Tuhan Yesus memasuki sebuah rumah, dua oranag buta tersebut masih mengikutinya dan berseru mohon belas kasihan, baru kemudian Tuhan bersabda, “Percayakah kalian, bahwa Aku bisa melakukannya?, dan mereka menjawab “y”.
Nah saudari-saudara yang terkasih, apa yang bisa kita pelajari dengan perikop yang kita baca kali ini?
Apa lagi saat kita juga merasakan bahwa doa-doa kita seolah-olah tidak dijawab oleh Tuhan?
Saya menawarkan 3 hal saja.
1. Tuhan Yesus menuntut kesetiaan kita.
Sebagaimana yang kita dengar dalam bacaan injil tadi, dua orang buta berseru, mereka berteriak dan minta tolong kepada Yesus, sepanjang perjalanan itu, Yesus sepertinya tidak mendengar dan berbuat apa-apa.
Pertolongan Tuhan tidak datang seketika itu juga.
Bisa jadi kita sendiri juga mengalami sebagaimana yang dialami oleh dua orang buta tersebut, “Saya sudah berdoa pada Tuhan tapi Tuhan tidak mau mendengarkan, Tuhan tidak mengabulkan!”, namun benarkah seperti itu?
Nampaknya Tuhan juga mengingatkan kita bahwa bahwa tidak selamanya pertolongan Tuhan datang seketika itu juga, kenapa?
Kemudian Tuhan bersabda kepada mereka: “Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?.
Saudari-saudaraku, Tuhan Allah menuntut kesetian kita, Ketika kita berdoa dan doa kita tidak dijawab.
Apakah iman kita tidak goyah?
Percayalah bahwa Allah punya rencana yg indah bagi kita.