TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan akan ada sekitar tujuh isu strategis yang akan dibahas dalam pertemuan BIMP-EAGA kali ini.
Seperti diketahui bahwa beberapa delegasi ditiap negara mulai berdatangan hari ini, Selasa 22 November 2022.
Harisson mengatakan adapun tujuh isu strategis tersebut yang akan dibahas diantaranya tentang Peningkatan pembangunan Aruk Sambas International Freight Terminal.
Kedua, Community Based Eco Tourism (CBET) Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), ketiga Pembangunan Nanga Badau International Freight Terminal.
• Kebakaran Landa Permukiman Warga, Tiga Rumah di Jalan Sutoyo Rata Dengan Tanah
Keempat Peningkatan Bandara Internasional Supadio di Kabupaten Kubu Raya, serta yang kelima terkait Kerja sama bidang kelistrikan antara Kalbar dengan Sarawak Malaysia yang sudah beroperasi sejak 21 April 2016.
Selanjutnya, untuk pembahasan yang keenam terkait Entikong Tebedu sebagai Spesialis Border Economic Zone (SBEZ), ketujuh Penandatanganan letter of intent (Lol) One Borneo Quarantine Initiative, untuk integrasi karantina BIMP-EAGA di wilayah Borneo.
Dampak Positif
Kalimantan Barat menjadi tuan rumah Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area ( BIMP-EAGA ) 2022.
Bagaimana dampak terhadap perekonomian Kalbar. Berikut tanggapan Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Eddy Suratman.
Saya kira sangat positif ya dampak Kalbar sebagai tuan rumah penyelenggaraan BIMP-EAGA 2022. Pertama, Kalbar semakin dikenal di dunia internasional terutama di dalam negara-negara anggota BIMP-EAGA.
Mudah-mudahan potensi sumber daya alam yang kita miliki yang masih belum tergarap, yang masih potensial bisa diketahui oleh negara-negara lain. Sehingga diharapkan akan ada investor dari negara itu yang menindaklanjuti pertemuan BIMP-EAGA ini.
Tentu dampak bagi Kalbar adalah akan tercipta tambahan pekerjaan baru, kemudian akan bertambah jumlah uang yang beredar di Kalbar.
Kemudian potensi sumber daya alam yang masih tidur itu bisa bermanfaat memberikan nilai tambah bagi perekonomian Kalbar.
Kedua, dengan menjadi tuan rumah BIMP-EAGA artinya Kalbar ikut memberikan kontribusi di dalam pengambilan keputusan antara negara-negara anggota BIMP-EAGA karena kita ikut mengambil keputusan mudah-mudahan proses itu kita mempertimbangkan manfaat yang akan kita dapat dari kebijakan yang mau diambil itu.
Dengan demikian tidak akan ada keputusan-keputusan dari pertemuan dunia ini yang merugikan Provinsi Kalbar khususnya masyarakat Kalbar, itu harapannya.
Lalu kemudian yang ketiga, momentum ini saya berharap kita memanfaatkan juga untuk melihat hubungan kita dengan negara-negara yang bertetangga dengan Kalbar secara langsung dengan Sarawak karena Malaysia juga dengan Sabah.
Kita juga punya hubungan langsung dengan sarawak dan sebelum Covid-19 ada bus yang ke Sabah. Saya berharap hambatan-hambatan perdagangan arus barang dan arus orang yang selama ini masih dirasakan itu bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan hambatan tersebut.
Hal ini lantaran dalam momentum ini akan ada pertemuan langsung antara pemerintah provinsi dengan menteri-menteri ekonomi dari negara-negara anggota BIMP-EAGA.
Harapan saya kira-kira kalau ada hambatan itu bisa dibicarakan secara langsung tanpa menunggu lagi atau menitipkan melalui pemerintah pusat kita.
Karena sekarang dengan pertemuan ini Menko Perekonomian kita juga akan ada di sini dan pak Gubernur atau pejabat kita bisa langsung berkomunikasi baik dalam pertemuan formalnya maupun pertemuan informal.
Itu tiga hal yang menurut saya sangat menguntungkan bagi Kalbar. Keempat, sebagaimana perhelatan nasional apalagi di internasional akan ada orang yang datang ke Kalbar membawa uang.
Kemungkinan perputaran ekonomi kita semakin bagus, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan oleh UMKM kita untuk mempromosikan produk-produk mereka dan itu bisa dibawa ke negara peserta yang akan mengikuti kegiatan ini.
Harapannya adalah ada multiplayer effecnya, di mana nanti orang di negara tersebut atau di tempat lain karena selain negara-negara lain dari daerah lain, juga kemungkinan akan ada datang ke Pontianak, mereka akan menciptakan bahwa ini dibeli di Pontianak.
Mudah-mudahan membuka potensi pasar bagi UMKM kita bagi produk-produk yang kita hasilkan dan itu harapan saya. Jangan diremehkan manfaat yang kita dapat dari situ karena dalam situasi covid-19 kemarin dan sampai sekarang.
Saya kira UMKM adalah salah satu yang menjadi bantalan kita untuk bisa cepat keluar dari krisis atau pulih dari krisis ekonomi ataupun dari pertumbuhan ekonomi negatif yang kita alami di tahun 2020.