TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Program Kartu Prakerja merupakan pengembangan kompetensi angkatan kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, Karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) Serta buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Tujuan utama Kartu Prakerja adalah mengembangkan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, serta mengembangkan kewirausahaan, bagi calon pendaftar yang memenuhi persyaratan tertentu, dikutip dari laman resmi prakerja.go.id.
Diketahui melalui laman instagram Program Kartu Prakerja resmi terdaftar sebagai SDG Acceleration Action.
SDG Acceleration Action merupakan inisiatif secara sukarela untuk mempercepat implementasi Sustainable Development Goals (SDG).
Dengan adanya SDG maka diharapkan Kartu Prakerja adalah program dengan tujuan berkelanjutan.
• Cara Ganti Rekening Akun Kartu Prakerja, Cek Insentif Kartu Prakerja Skema Baru 2023 Disini!
Inisiatif tersebut dapat dilakukan oleh pemerintah dan aktor non-negara lainnya, baik secara individu maupun dalam kemitraan.
Informasi ini diketahui dari postingan akun Instagram resmi @prakerja.go.id pada Selasa 18 Oktober 2022
Program Kartu Prakerja dikatakan telah mendorong pemenuhan delapan poin dalam SDGs, simak rinciannya berikut ini mengutip Tribunnews.com ada 8 poin penting SDGs yang telah ditetapkan sejak adanya pandemi Covid-19.
Hal ini dilansir melalui laman resmi instagram@prakerja.go.id
"Penting bagi setiap negara memperhatikan poin SDGs dalam setiap programnya untuk mempercepat tercapainya tujuan-tujuan ini. Program Kartu Prakerja jadi salah satu program yang diakui mengakselerasi 8 poin SDGs, terutama di tengah pandemi Covid-19." tulis keterangan pada postingan Instagram @prakerja.go.id.
1. Pengentasan Kemiskinan
Penerima manfaat Kartu Prakerja menggunakan insentif pasca pelatihan untuk membeli makanan (90 persen), membuka dan mendukung bisnis (69 persen), dan membayar listrik atau air (69 persen).
2. Ketahanan Pangan
Insentif Kartu Prakerja setara dengan 62 persen dari rata-rata pengeluaran makanan rumah tangga selama satu bulan dan meningkatkan ketahanan pangan penerima manfaat sebesar 6 persen.
3. Pendidikan Berkualitas
Lebih dari 83 persen penerima Kartu Prakerja menyatakan bahwa pelatihan pertama meningkatkan kompetensi dengan melakukan skilling, reskilling, upskilling.
4. Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Sebagai program pengembangan keterampilan sesuai permintaan dengan ekosistem digital end-to-end, Kartu Prakerja menjangkau kelompok rentan dan terpinggirkan, seperti perempuan (49 persen), penyandang disabilitas (3 persen), mantan pekerja migran (3 % ), lanjut usia (3 % ), masyarakat berpendidikan rendah (17 % ), berpenghasilan rendah (73 % ), pengangguran (58 % ), dan masyarakat tertinggal (3 % ).
• Skema Kartu Prakerja Tahun 2023 Penerima Bansos Boleh Daftar Prakerja, Simak Cara daftarnya disini!
5. Mendorong Pekerjaan yang Produktif dan Layak
Sejumlah 29 % penerima Kartu Prakerja yang sebelumnya mengganggur kini bekerja atau berwirausaha.
Selain itu, terjadi pertumbuhan jumlah wirausaha dari 1.903.080 wirausaha sebelum adanya program, kini menjadi 2.672.195 wirausaha.
6. Mengurangi Ketimpangan
Sebanyak 13 % pekerja mengalami peningkatan pendapatan jika dibandingkan dengan sebelum mengikuti program Kartu Prakerja.
Selain itu, 13 % wirausaha juga mengalami peningkatan omset usaha setelah mengikuti program Kartu Prakerja.
7. Lembaga yang Efektif, Akuntabel, dan Inklusif
Dengan skema end-to-end government-to-person (G2P), insentif pasca pelatihan Kartu Prakerja langsung disalurkan dari rekening pemerintah kepada penerima manfaat.
Hal tersebut memastikan tidak adanya peluang korupsi.
8. Sepenuhnya Beroperasi Menggunakan Teknologi dan Membangun Kemitraan Publik-Swasta
Program Kartu Prakerja juga menggunakan skema end-to-end digital dan bermitra dengan 14 kementerian/lembaga, 183 lembaga pelatihan, 6 platform digital, 6 mitra pembayaran, 4 portal kerja, serta 8 lembaga pendidikan.