TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno mengaku sudah lama menginginkan penerapan Satu Data di Kabupaten Sintang. Sejak saat itu, dia terus mendorong Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) agar membuat terobosan agar sintang bisa menerapkan Satu Data.
"Saya sebenarnya sudah lama menginginkan penerapan Satu Data di Kabupaten Sintang. Bappeda terus saya ingatkan untuk melakukan upaya dan terobosan agar Sintang bisa segera menuju ke Satu Data ini. Bayangkan saja, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Kita belum bisa mewujudkan hal tersebut," kata Jarot saat
membuka Kegiatan Kick Off Meeting dan Pengumpulan Data Pengembangan Sistem Database Fitur Informasi Geospasial dan Terintegrasi dengan Web Geoportal Kabupaten Sintang di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sintang pada Senin 10 Oktober 2022.
• Program Satu Data Kabupaten Sintang Ditargetkan Launching Awal Tahun 2023
Jarot menyampaikan komitmennya untuk mendorong dan mendukung penerapan satu data di Kabupaten Sintang. Menurutnya, ada 3 hal yang menjadi penghambat penerapan satu data di Kabupaten Sintang dan Indonesia ini.
"Pertama soal masih belum tersedianya infratsruktur pendukung yang memadai. Dimana datanya disimpan, servernya dimana, berapa tera kapasitas server yang sudah tersedia, saya dengar baru dua tera. Dimana tempat penyimpanan servernya yang sebenarnya perlu ruangan khusus,” ujar Jarot.
Penghambat kedua adalah masih adanya ego sektoral yang terjadi masing-masing sektor. Masih ada yang malas entri data yang dimiliki. Malas mengisi pada format yang sudah disiapkan untuk mengisi geoportal. Penghambat ketiga adalah kurangnya sumber daya manusia di masing-masing sektor.
"Sedikit yang bisa dan mampu menampilkan data yang akurat. Itulah hambatannya," ungkapnya.
Jarot berharap ke depan servernya bisa disimpan di Command Center Kantor Bupati Sintang. Sebab selama ini Command Center hanya dijadikan ruangan zoom meeting dan menampilkan gambar lalu lintas di beberapa titik di Kota Sintang saja.
"Harusnya bisa menjadi tempat menyimpan server satu data Kabupaten Sintang juga," jelasnya.
Menurut Jarot, solusi untuk mendukung penerapan satu data yaitu menyiapkan infrastruktur pendukungnya, menghilangkan ego sektoral, menyamakan persepsi dan menyiapkan tenaga yang handal dan mampu.
"Mitra Pemkab Sintang saya harap bisa membantu jajaran Pemkab Sintang mewujudkan satu data ini. Kita harus lebih efektif dan mampu membentuk Tim Satu Data yang solid dan tentunya mampu mewujudkan satu data Indonesia secara khusus di Kabupaten Sintang," harap Jarot.
Sebelumnya, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sintang, Dedy Irawan mengatakan Launching Satu data yang ditargetkan pada awal tahun 2023.
Saat ini, tim sedang mengumpulkan data pengembangan sistem database fitur informasi geospasial dan terintegrasi dengan Web Geoportal Kabupaten Sintang.
"Target kami, di awal tahun 2023 akan dilakukan launching Satu Data Kabupaten Sintang dan terkoneksi dengan satu data Indonesia dan geospasial,” kata Dedy Irawan, kemarin.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News