Setelah penurunan suhu tubuh mulai terjadi, beberapa gejala akan muncul yakni:
- Sakit perut atau perut terasa nyeri saat diteka
- Perubahan suhu tubuh dari demam menjadi hipotermia
- Tangan dan kaki dingin dan pucat
- Muntah darah atau feses berdarah
- Mimisan
- Gusi berdarah tanpa sebab
- Trombosit dalam darah mengalami penurunan
- Kerja organ limpa mengalami kerusakan
Jika anak sudah pada tahap ini anak akan merasa lelah, gelisah, mudah tersinggung dan mudah marah. Akan ditemukan adanya bocoran plasma saat dilakukan pemeriksaan.
• Tercatat 29 Kasus DBD dari Januari Hingga September 2022 di Sanggau
Jenis DBD pada anak yang paling berat yakni Dengue Syok Syndrome karena merupakan jenis demam berdarah yang paling fatal. Gejalanya berupa:
- Pendarahan tiba-tiba dan tidak berhenti pada area tubuh mana saja termasuk gusi, hidung, mulut dan feses
- Tekanan darah menurun drastis
- Denyut nadi melemah
- Kebocoran pada bagian pembuluh darah
- Produksi air kecil sangat menurun atau bahkan tidak ada
- Terdapat kegagalan pada fungsi organ dalam hingga jumlah trombosit mengalami penurunan kurang dari 100.000 per mili meter kubik
Gejala demam berdarah jenis ini sangat fatal apabila tidak segera mendapatkan penanganan.
DBD sendiri telah memakan banyak korban jiwa dan sebagian besar yang harus kehilangan nyawa adalah mereka usia anak-anak.
Untuk itu orang tua diimbau agar lebih waspada saat musim-musim hujan seperti ini, orang tua harus mengetahui gejala DBD pada anak dengan menguatkan imun tubuh dengan mencukupi kebutuhan cairan anak dengan memberikan makanan-makanan bergizi dan memberikan vitamin.
(*)