"Untuk menu mingguan ini sifatnya tidak permanen ya. Kita pernah bikin nasi rawon, nasi kikil, dll. Biar pengunjung tidak bosan," ujarnya.
Ewil menambahkan, Nasi Jalang dimulai dari usaha rumahan. Semua dilakukan berdua dengan rekannya, Bayu, mulai dari memasak, belanja ke pasar, sampai mengantar orderan ke pelanggan.
"Dulu kita awalnya terima orderan via WA saja. Jadi, begitu ada pelanggan WA, kita bungkuskan nasinya, terus kita antar pake motor. Sampai akhirnya alhamdulillah punya outlet sendiri," ceritanya.
Lebih jauh, Ewil juga mengulas ide produknya yang diberi nama Nasi Jalang tersebut. Dia mengaku, nama tersebut diambil dari band favoritnya, Efek Rumah Kaca (ERK), karena dirinya senang mendengarkan musik.
"Jadi band favorit kita, ERK, punya lagu yang judulnya Jalang. Namanya terinspirasi dari situ sih," jelasnya.
Selain suka musik, Ewil pun juga senang dengan hal-hal kesenian lain. Ia menambahkan, kecintaannya terhadap dunia kreatif membuatnya merasa harus memberikan sesuatu sebagai timbal balik.
Untuk itu, dirinya berinisiatif membuat Nasi Jalang sebagai ajang untuk mewadahi anak muda yang memiliki semangat berkesenian melalui apa yang mereka bisa lakukan.
Seperti desain bungkus nasi yang selalu berkolaborasi dengan para seniman, ada juga Jalang Art Shop yang merupakan tempat titip jual barang-barang hasil karya dari anak muda kreatif Kalbar, serta lewat Zine dan juga video yang ditampilkan di channel YouTube mereka, Jalang TV.
"Intinya kita mencoba untuk memberikan nilai lain. Jadi, tidak cuma jualan nasi saja, tapi harapannya juga semoga bisa membantu kawan-kawan yang suka dengan dunia kreatif," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News