TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pada 32 tahun silam, tepatnya 18 Juli 1990 seorang bayi mungil lahir di sudut Kota Guadalajara, Jalisco, Meksiko.
Bayi laki-laki itu kemudian oleh kedua orangtuanya diberi nama Santos Saul Alvarez Barragan yang saat ini populer dengan nama Canelo Alvarez.
Kala itu, tidak seorang pun bahkan kedua orangtuanya tidak berpikir Saul Alvarez akan seperti apa kelak.
Namun, seiring pertumbuhannya, Santos Saul Alvarez Barragan kecil mulai suka adu jotos melawan teman-teman seumuran bahkan lebih tua darinya.
Melihat potensi yang begitu besar, Saul Alvarez pun diarahkan untuk berlatih tinju.
Saul Alvarez pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.
Dari pagi hingga malam Ia menghabiskan waktunya untuk berlatih tinju.
• Asal Usul Nama Canelo, Sosok Satu Diantara Petinju Tersukses Asal Meksiko yang Peroleh Banyak Gelar
Hingga pada usia yang sangat belia yakni 15 tahun, Saul Alvarez langsung terjun ke dunia tinju profesional.
Ia tidak seperti kebanyakan petinju hebat lainnya yang mengawali kariernya dari amatir.
Abraham Gonzalez, adalah petinju pertama yang menjadi korban Saul Canelo Alvarez, nama ring Santos Saul Alvarez Barragan
Pada laga debutnnya, 29 Oktober 2005, Canelo Alvarez memetik kemenangan TKO menghadapi Abraham Gonzalez.
Kemenangan demi kemenangan pun terus diraihnya.
Pada 5 Maret 2011, Canelo Alvarez merebut juara dunia pertamanya di kelas WBC Super Welter setelah menang mutlak menghadapi Matthew Hatton.
Sabuk juara inilah awal bagi Canelo Alvarez untuk kemudian merebut gelar demi gelar di kelas dan divisi berbeda.
Saat ini Canelo Alvarez adalah juara sejati kelas menengah super dengan rekor 57 (39 KOs), 2 kalah dan 2 draw.
Canelo Alvarez dijadwalkan menghadapi Gennadiy Golovkin atau Triple G untuk ketiga kalinya, Minggu 18 September 2022 mendatang.
Kedua petinju akan mempertahankan sabuk juara masing-masing.
• Oscar De La Hoya Beberkan Resep Untuk Canelo Agar Bisa Tumbangkan Dmitry Bivol
Rekam Jejak Canelo Alvarez
Santos Saul Alvarez Barragan lahir di Guadalajara, Jalisco, Meksiko, pada 18 Juli 1990 silam, genap 32 tahun pada Senin 18 Juli 2022 lalu.
Dalam rentang waktu yang relatif singkat, "Freckled Boy Wonder" telah memenangkan banyak gelar dan duduk di puncak daftar pound-for-pound selama tiga tahun.
Dimulai pada usia yang sangat muda sebagai satu yang paling berbakat dalam kelompok tujuh bersaudara yang memiliki karier tinju mereka sendiri di negara asalnya Meksiko.
'Canelo' (Cinammon) adalah julukannya berkat bintik-bintik coklat muda yang mengisi kulitnya .
Penampilannya sebagai idola pertunjukan siang dan rambutnya yang kemerahan (produk dari garis keturunan yang mencakup nenek moyang Irlandia) membuatnya langka di antara teman-temannya.
Dia menjadi petarung profesional pada usia 15 tahun, dan terus meneror divisi 140 pon di wilayahnya dengan rekor 11 KO dalam 13 pertarungan, termasuk kemenangan atas juara masa depan kala itu, Miguel Vazquez.
• Rematch Canelo vs Dmitry Bivol Tanpa Kepastian, Sang Petinju Rusia Banyak Hadapi Jalan Terjal
Dia kemudian memulai kebangkitan meteorik setelah memenangkan sabuk gelar dunia pertamanya pada tahun 2011, ketika dia mengalahkan Matthew Hatton untuk mengangkat sabuk kelas menengah junior WBC yang ditinggalkan oleh Manny Pacquiao.
Tak berhenti di situ, berikutnya dia merebut sabuk juara di 140 pound dengan kemenangan atas Austin Trout pada tahun 2013.
Laju Canelo sempat tersendat ketika ia kalah kontroversial kala menghadapi Floyd Mayweather. Ia pun kehilangan semua sabuk juaranya.
Canelo tidak larut dalam kekalahan, ia kemudian bangkit dan mengalahkan Miguel Cotto untuk kejuaraan kelas menengah.
Ia naik kelas, kemudian melalui dua pertandingan dendam melawan Gennadiy Golovkin dalam apa yang terbukti menjadi awal dari trilogi yang akan selesai pada September 2022.
Canelo terus meningkatkan koleksi sabuknya dengan menambahkan gelar kelas berat ringan melawan Sergey Kovalev yang memudar pada tahun 2019.
Dalam penampilan yang membuatnya mendapatkan gelar petinju terbaik di dunia menurut The Ring.
Dia mempertahankan kehormatan itu saat dia kembali ke divisi kelas menengah super untuk menjadi peraih gelar empat sabuk pertama di kelas berat itu, mengalahkan Rocky Fielding, Callum Smith, Billy Joe Saunders dan Caleb Plant.
• Jumlah Uang yang Didapat Saul Canelo Alvarez Dipertandingan Ketiga Hadapi Gennady Golovkin
Kariernya mengalami kemunduran serius dalam pertarungan terakhirnya hingga saat ini, di mana ia menderita kekalahan telak melawan juara kelas berat ringan Dmitry Bivol.
Tetapi peluang untuk menebusnya sudah dekat dengan pertarungan ketiganya melawan Golovkin.
Menang atau kalah, bagaimanapun, satu hal yang pasti: sama seperti dia bertarung di level elite pada usia dini.
Dia akan terus menjadi bagian dari elite seiring bertambahnya usia, selalu menjadi berita utama, selalu ada untuk dikritik oleh penggemar dan bahkan pencela.
Selamat ulang tahun Canelo Alvarez!!! (*)