Tinju Dunia

Oscar De La Hoya Beberkan Resep Untuk Canelo Agar Bisa Tumbangkan Dmitry Bivol

"Dia kalah karena gerak kakinya dan karena orang lain ringan di kakinya, dan dia terlalu berat di kakinya," kata juara Olimpiade 1992 satu kali itu.

KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Kolase Oscar De La Hoya dan Saul Canelo Alvarez 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Satu diantara legenda tinju, Oscar De la Hoya mengungkapkan resep agar Canelo bisa menang menghadapi Dmitry Bivol dilaga rematch mendatang.

Untuk diketahui, saat menghadapi Canelo, Bivol (20-0, 11 KO) menang dengan keputusan mutlak.

Tiga juri, Tim Cheatham, Dave Moretti dan Steve Weisfeld semuanya memberi skor 115-113 untuk Bivol.

Ketiga skor itu identik, memberikan Canelo empat ronde pertama, Bivol empat ronde berikutnya, Canelo ronde kesembilan dan Bivol ronde ke-10, 11, dan 12.

Para juri menempatkan Bivol memenangkan tujuh dari delapan ronde terakhir.

Setelah meraih kemenangan bersejarah November lalu dengan menjadi juara kelas menengah super pertama yang tak terbantahkan, Canelo (57-2-2, 39 KO) tidak mampu mengalahkan petinju Rusia berusia 31 tahun itu.

Rematch Canelo vs Dmitry Bivol Tanpa Kepastian, Sang Petinju Rusia Banyak Hadapi Jalan Terjal

Ini merupakan rentetan kemenangan Bivol dalam tujuh tahun di tinju profesional dan sukses pertahankan gelar sabuk juara kelas berat ringan WBA yang Ia rebut 2017 silam.

Sementara bagi Canelo, ini kekalahan kedua sepanjang kariernya di tinju profesional.

Kekalahan pertama terjadi pada September 2013 silam atas Floyd Mayweather Jr yang kini sudah pensiun dengan status petinju tak terkalahkan.

Menurut Oscar De La Hoya yang juga merupakan promotor Golden Boy ini, Canelo harus melatih gerak kakinya.

"Dia kalah karena gerak kakinya dan karena orang lain ringan di kakinya, dan dia terlalu berat di kakinya," kata juara Olimpiade 1992 satu kali itu.

Ia pun menyarankan agar sang petinju asal Meksiko untuk mengganti pelatih.

Dmitry Bivol Kalah Hadapi Zurdo Ramirez, Canelo Batal Balas Dendam dan Harus Hadapi Rekan Senegara

TINJU DUNIA - Dmitry Bivol (kanan) mendaratkan pukulan telak ke wawah Canelo Alvarez di ronde delapan pada pertarungan perebutan sabuk juara dunia kelas berat ringan WBA, di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu 8 Mei 2022 pagi WIB. Bivol mempertahankan gelarnya dengan kemenangan mutlak dalam 12 ronde.
TINJU DUNIA - Dmitry Bivol (kanan) mendaratkan pukulan telak ke wawah Canelo Alvarez di ronde delapan pada pertarungan perebutan sabuk juara dunia kelas berat ringan WBA, di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu 8 Mei 2022 pagi WIB. Bivol mempertahankan gelarnya dengan kemenangan mutlak dalam 12 ronde. (ETHAN MILLER/GETTY IMAGES/AFP)

"Jika dia berganti pelatih, dia memiliki kesempatan untuk mengalahkan Bivol," jelas Oscar de la Hoya kepada FightHub.

"Dia (mengacu pada Canelo) kalah karena footworknya dan orang lain ringan di kaki mereka, dan dia terlalu berat di kakinya,” tambahnya.

Namun, ikatan antara Canelo Alvarez dan Eddy Reynoso sangat kuat dan sulit untuk diputuskan setelah bertahun-tahun bersama.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved