Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Renungan Katolik
Bacaan pertama diambil dan Kitab Hosea.
Nama Hosea sendiri dalam bahasa Ibrani (Hõšea) berarti ‘keselamatan’ atau ‘dia menyelamatkan’.
Nabi Hosea menjadi juru bicara Tuhan di hadapan umat israel yang ingkar janji dan tidak setia kepada-Nya.
Allah memberikan kesejahteraan pada israel dalam rupa gandum, anggur, dan minyak, tetapi Israel justru membangun dan menyembah patung Baal.
Telah berulang kali Allah memberikan pelajaran kepada Israel.
Kendati demikian, Allah tidak bermaksud menghancurkan umat-Nya.
Sebaliknya, Ia tetap ingin menyelamatkan umat-Nya, meski umat-Nya kerap ‘selingkuh’ (tidak setia) dengan menyembah berhala.
Kesempurnaan memang hanya milik Allah.
Melalui Hosea, Allah memperbarui perjanjian dan menyatakan niat-Nya kepada Israel: “Aku akan menjadikan engkau istri-Ku untuk selama-lamanya... dalam kesetiaan” (ay. 18, 19).
Allah ingin membangun relasi dengan umat-Nya seperti relasi suami-istri yang ditandai kesetiaan.
Tindakan Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang sudah dua belas tahun sakit pendarahan serta menghidupkan anak perempuan seorang kepala rumah ibadat menandakan kesetiaan dan kepedulian Allah pada umat-Nya.
Kesetiaan-Nya tak mengenal batas.