Dapatkan Solusi Anjlok TBS Sawit, Daniel Johan Dorong Pemerintah Lakukan Pertemuan Tripartit

Penulis: Muhammad Luthfi
Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Merespon anjloknya harga tandan buah segar (TBS) sawit di Indonesia, Wakil ketua Komisi IV DPR RI Fraksi PKB, Daniel Johan sebut banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut. 

Satu di antaranya disebabkan karena harga crude palm oil (CPO) global yang turun, sehingga berdampak pada harga pembelian oleh perusahaan. 

“Juga dampak bola salju dari kebijakan-kebijakan sebelumnya salah satunya pelarangan eksport CPO, berdampak signifikan pada usahan pabrik CPO nasional,” jelas Daniel Johan pada Tribunpontianak, 25 Juni 2022.

Beredar Video Bernarasi Truk Tangki Tabrak Lari di Pontianak, Ini Faktanya Hasil Olah TKP Polisi

Menurutnya banyak pabrik CPO yang over supply, sehingga harga anjlok ditingkat petani, dan rendahnya daya serap pabrik untuk membeli TBS. 

Oleh karena itu, dikatakannya pemerintah harus segera menyelamatkan para petani ini, harus bertanggung jawab atas kerugian petani, karena hal tersebut tidak lepas dari efek kebijakan yang diambil. 

“Dana BPDPKS harus bisa diambil untuk menyelamatkan harga TBS agar bisa menyerap sawit rakyat,” katanya.

“Kebijakan untuk B-30 harus mampu mengatasi over supply CPO yang ada, sehingga bisa mengatasi persoalan harga sawit yg semakin anjlok,” timpalnya. 

Daniel mendorong Pemerintah pusat maupun daerah segera mengawasi perusahaan, untuk memastikan harga beli TBS.  

“TBS tidak semaunya perusahaan, tapi harus ada pertemuan tripartit antara perusahaan, petani, pemerintah sehingga ada titik temu solusi bagi anjloknya harga,” tegasnya. 

Selain itu, Daniel mengungkapkan petani sawit Kalbar juga mengalami  pahitnya harga TBS yang anjlok. 

“Mereka teriak harga sawit yang tidak memiliki harga, berdampak pada nasib sehari-hari mereka,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkini