Kelebihan dan Kekurangan Sistem Zonasi Seleksi PPDB

Editor: Rizky Zulham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PPDB 2022 - Berikut Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sistem Zonasi pada Seleksi PPDB Online.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut Kelebihan dan Kekurangan Sistem Zonasi pada Seleksi PPDB 2022 yang diterapkan pemerintah.

pasti ada ketika teman-teman melakukan proses Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ), baik jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), ataupun Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dengan pendaftaran melalui sistem zonasi , mengharuskan calon peserta didik mendaftar ke sekolah terdekat atau yang ada di sekitar tempat tinggal saja.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem zonasi , kita bisa menyimak pengertian, kelebihan, dan kekurangannya berikut:

Apa Tujuan Sistem Zonasi Seleksi PPDB 2022?

Pengertian Sistem Zonasi

Seperti yang kita ketahui, sistem zonasi membuat calon peserta didik hanya bisa memilih sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh dan ada di sekitar tempat tinggal.

Hal ini ditetapkan oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 44 Tahun 2019, untuk mendorong pemerataan guru yang berkualitas dan pemerataan jumlah guru yang dibutuhkan di setiap sekolah.

Nantinya, pemilihan sekolah akan disesuaikan dengan tempat tinggal calon peserta didik, melalui Kartu Keluarga (KK) yang setidaknya sudah diterbitkan satu tahun sebelum mengikuti PPDB.

Untuk tahun 2022, jumlah kuota sistem zonasi berbeda dengan sistem zonasi tahun 2019.

Pada tahun 2019, setidaknya sistem zonasi menerima calon peserta didik dengan kuota 80 persen.

Tetapi, pada tahun 2022 jumlah kuotanya dikurangi dan menjadi 50 persen untuk sistem zonasi.

Cara Temukan Titik Koordinat Alamat Rumah di Google Maps untuk Daftar PPDB 2022

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Zonasi

Dibuatnya sistem zonasi pasti bukan tanpa alasan, teman-teman perlu mengetahuinya dari kelebihan dan kekurangan sistem zonasi berikut.

Kelebihan Sistem Zonasi

Sistem zonasi bisa mengatasi pemerataan kualitas pendidikan, pertukaran guru yang merata, dan mencegah korupsi.

1. Pemerataan Kualitas Pendidikan

Adanya sistem zonasi membuat pemerataan kualitas pendidikan dengan pemerataan jumlah peserta didik.

Jadi, tidak ada lagi sekolah yang kekurangan atau kelebihan peserta didik.

Hal ini karena, calon peserta didik yang memilih sistem zonasi harus memilih sekolah yang terdekat dan di sekitar tempat tinggal.

Hasilnya, setiap sekolah akan berusaha meningkatkan proses pembelajaran peserta didik dan menjadi lebih baik, sesuai yang ditetapkan.

2. Pertukaran Guru yang Merata

Biasanya, kegiatan pertukaran guru dilakukan sesuai kesepakatan di suatu wilayah.

Sehingga, guru-guru yang berkualitas dapat mengajar di sekolah-sekolah lain yang membutuhkan.

Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan kalau guru-guru berkualitas tersebut mendapatkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Jadi, sekolah di setiap daerah dipastikan mempunyai kualitas yang layak untuk melakukan proses pembelajaran yang sudah ditetapkan dengan adanya sistem zonasi ini.

Dampak Buruk Main Ponsel Sebelum Tidur Terhadap Kesehatan yang Sebaiknya Dihentikan

3. Mencegah Korupsi

Karena di beberapa wilayah sering kali terjadi korupsi dengan membeli kuota calon peserta didik, agar bisa bersekolah di sekolah favorit meskipun jauh dari rumah.

Maka, dengan adanya sistem zonasi, bisa mencegah terjadinya praktik korupsi tersebut.

Calon peserta didik yang ikut sistem zonasi hanya diizinkan memilih sekolah yang terdekat dari tempat tinggalnya.

Kekurangan Sistem Zonasi

Sistem zonasi membawa kekurangan berupa peta koordinat kurang tepat, memicu kelebihan daya tampung sekolah, dan memicu kecurangan baru.

1. Peta Koordinat Kurang Tepat

Karena sistem zonasi membuat calon peserta didik diharuskan memilih sekolah yang terdekat dengan tempat tinggal.

Maka, kita harus memanfaatkan Google Maps yang sering kali membuat peta koordinat kurang tepat.

Bisa saja, ditemui masalah kalau jarak sekolah dengan tempat tinggal sebenarnya dekat dan hanya selisih beberapa meter saja.

Namun, akibat kekurangan ini membuat calon peserta didik kesulitan mendaftar PPDB karena jaraknya yang dianggap tidak memenuhi syarat.

2. Memicu Kelebihan Daya Tampung Sekolah

Meskipun tujuan awalnya sistem zonasi ingin melakukan pemerataan pada kualitas guru maupun peserta didik.

Namun, sistem zonasi tetap memicu kelebihan daya tampung pada suatu sekolah. Apalagi, jumlah kuota sistem zonasi lebih besar daripada sistem lainnya.

Sehingga, masalah ini perlu ditangani oleh dinas pendidikan setempat, agar tidak terjadi kelebihan daya tampung calon peserta didik, yang mendaftar melalui sistem zonasi pada suatu sekolah.

Nah, itulah kelebihan dan kekurangan dari sistem zonasi dalam PPDB yang dilakukan oleh calon peserta didik untuk jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA.

(*)

Berita Terkini