Kiprah Pos Monitoring Penyu Sungai Belacan Paloh, Lepaskan 200 Tukik dalam Sehari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Masyarakat Wisata Bahari Paloh (Pokmas WBP) dan Tim Monitoring Penyu melakukan pelepasan tukik di Pos Monitoring Penyu Sungai Belacan Wahana Bahari Paloh di Sungai Belacan, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, belum lama ini.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pos Monitoring Penyu Sungai Belacan Wahana Bahari Paloh terletak di pesisir pantai Paloh tepatnya di Sungai Belacan, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Pesisir pantai Paloh merupakan pantai peneluran penyu terpanjang di Indonesia mencapai kurang lebih 63 KM.

Ketua Kelompok Masyarakat Wisata Bahari Paloh (Pokmas WBP) sekaligus Tim Monitoring Penyu, Zulfian, S.Hut mengatakan di wilayah tersebut yang sering melakukan pendaratan di pantai ialah penyu hijau, penyu lekang dan penyu sisik.

"Kawasan itu masuk ke dalam kawasan konservasi daerah sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 93 Tahun 2020 tentang Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Paloh dan perairan sekitarnya di Kalimantan Barat," kata Zulfian, Selasa 24 Mei 2022.

Zulfian mengatakan dahulu terdapat penyu belimbing yang pernah naik ke pantai tetapi dalam keadaan mati bukan untuk bertelur. Dia menyebut terdapat empat jenis penyu yang pernah mendarat di pesisir Pantai Paloh.

Sambungnya, diantaranya penyu hijau (Chelonia Mydas), penyu sisik (Eretmochelys Imbricata), penyu lekang (Lepidochelys Olivacea) dan penyu belimbing (Dermochelys Coriacea).

“Tetapi saat ini yang langka ditemukan naik ke pantai itu penyu belimbing. Penyu sisik dan lekang tergantung musim pada saat gelombang tinggi antara periode Desember dan Januari," kata Zulfian

Setiap harinya tempat Pos Monitoring Penyu itu ramai dikunjungi oleh wisatawan yang berasal dari Kabupaten Sambas maupun dari luar Kabupaten Sambas. Mulai dari kalangan anak-anak, remaja, mahasiswa hingga orang dewasa.

Bupati Sambas Satono Buka Lokakarya Orientasi Pendidikan Guru Penggerak

Dia menuturkan bagi wisatawan yang datang ke lokasi bisa membantu Pokmas WBP dengan cara membayar parkir dan melakukan pembayaran jika menggunakan camping ground yang telah disediakan.

Kata dia, hal menarik yang bisa pengunjung lakukan selain camping ground ialah wisata madu kelulut disekitar kawasan Pos Monitoring Penyu.

"Pengunjung bisa memberikan income kepada kelompok yang menjalankan wisata edukasi di sini dengan cara membayar parkir untuk motor Rp5000 dan untuk mobil senilai Rp10000 dan membayar sewa camping ground sejumlah Rp20000,” tuturnya.

Dia bilang, agar nantinya bisa mengembangkan wisata lebih baik lagi. Hal menarik lainnya yang dikunjungi, pengunjung bisa mengisap madu kelulut dari sarangnya langsung.

“Camping ground untuk berkemah dan terdapat villa untuk penginapan," ujar pria yang karib disapa Zul.

Pada rentang Mei hingga Oktober, kata dia, merupakan bulan peneluran. Pada periode itu wisatawan yang berkunjung meningkat untuk melihat penyu bertelur dan melepaskan tukik.

Dia menjelaskan dalam sehari dilaksanakan dua kali monitoring penyu. Hampir setiap hari tukik dilepaskan pada pagi dan sore hari, mencapai 100 hingga 200 anak penyu.

"Dalam satu hari dilaksanakan dua kali monitor (pagi dan siang) tergantung pasang surut. Pada saat peneluran setiap harinya tukik dilepaskan, dalam sehari bisa dilepaskan 100 sampai 200 tukik. Ada juga yang kami tunda selama 2 sampai 3 hari pelepasannya dengan alasan ditunda untuk edukasi kepada pengunjung," jelas Zul.

Halaman
12

Berita Terkini