TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah, Jamiril, menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan terhadap anak.
"Yakni contohnya tinggi anak tidak sesuai pada usia pertumbuhannya ataupun lebih pendek dari standar usianya," katanya, Kamis 12 Mei 2022.
Jamiril menjelaskan bahwa jika gizi tidak baik, dampak yang ditimbulkan memiliki jangka pendek dan jangka panjang.
Gejala stunting jangka pendek tersebut kata Jamiril meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kinerja otak dan belajar tidak maksimal.
• Wabup Muhammad Pagi: Pemkab Mempawah Turunkan Angka Stunting
"Kalau gejala jangka panjang yakni obesitas, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan asteoforosis," terangnya.
Lebih lanjut Jamiril menjelaskan, stunting masih menjadi ancaman di Pusat maupun Daerah.
Berdasarkan data gizi balita stunting di Kabupaten Mempawah di tahun 2022 ini sebesar 14,66 persen.
"Jadi angka Stunting di Kabupaten Mempawah memang masih rendah," katanya. (*)
(Simak berita terbaru dari Mempawah)