TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Umat Islam akan melaksanakan Sholat Idul Fitri pada hari Senin 2 Mei 2022.
Sebelum melaksanakan, ketahui dulu bagaimana tata cara melaksanakan Sholat Idul Fitri.
Dalam video yang diunggah channel Adi Hidayat Official, Ustadz Adi Hidayat memberikan panduan tata cara Sholat Idul Fitri.
Berikut panduan tata cara Sholat Idul Fitri dari Ustadz Adi Hidayat:
• 4 Amalan Sunnah Nabi Muhammad SAW di Hari Raya Idul Fitri
1. Sempurnakan Wudhu
2. Menghadap kiblat
3. Takbiratul Ihram
Ketika bertakbir, sambil mengangkat tangan sejajar dengan bahu atau bisa juga sejajar dengan daun telinga
4. Bersedekap
Caranya letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di depan dada.
Boleh telapak ke punggung. Boleh juga antara pergelangan tangan kanan bertemu dengan pergelangan tangan kiri.
Jangan sampai bersedekap dengan memegang siku kiri.
"Ini dicela oleh Nabi SAW. Jangan sampai kamu bersedekap seperti orang sombong," kata UAH menyampaikan hadits Rasulullah SAW.
5. Tujuh takbir tambahan disertai mengangkat tangan seperti takbiratul ihram.
6. Membaca doa iftitah
7. Membaca al Fatihah dengan didahului taawudz
8. Baca surah
Menurut Imam Muslim, kebiasaan Rasulullah SAW ketika menunaikan Solat Id, di rakat pertama kalau tidak membaca surah Qaf, atau membaca al 'Ala.
Adapun di rakaat kedua, Rasulullah SAW biasa membaca surah Al Qamar atau surah Al Ghasiyah.
9. Ruku
10. I'tidal
11. Sujud
12. Duduk di antara dua sujud
13. Sujud
14. Berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua sampai salam
Bacaan di Sela-sela Takbir
Terkait bacaan di sela-sela takbir, Ustadz Adi Hidayat mengatakan, ada perbedaan kecil pendapat di antara ulama terkait bacaan di sela-sela takbir saat Sholat idul Fitri.
"Karena memang tidak ada spesifik disebutkan langsung dari Nabi SAW. Hanya isyarat saja," kata UAH.
Dalam hadits terkait, tidak dirinci bacaan antar takbir tambahan tadi.
Hanya disebutkan Nabi SAW takbir tujuh kali di rakaat pertama.
Rakaat kedua lima kali.
Karena hanya sebutannya seperti itu saja, maka ada yang menyimpulkan, terutama mazhab Maliki, takbirnya tidak diselingi dengan bacaan apapun.
"Cukup takbir saja. Jadi singkat, cepat, padat," jelas UAH.
Sementara dalam Mazhab Syafii, mengambil keumuman makna dalam Al Quran yang memerintahkan memperbanyak takbir.
UAH menyatakan, di sela-sela takbir yang tujuh dan lima, kita bisa membaca takbir, tasbih, tahlil dan tahmid.
Contohnya membaca:
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا
Allahu Akbar Kabira Walhamdulillahi Katsira Wasubhanallahibuk Rataw Waasila
Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang".
Bisa juga dengan membaca subhanallah, walhamdu lillahi, wa la ilaha illallahu, wallahu akbar.
Menurutnya, baik mengucapkan atau tidak, tidak berpengaruh terhadap sahnya Sholat.
"Jadi keduanya benar. Tanpa bacaan benar, dengan bacaan juga benar," katanya.