Dalam kitab Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dijelaskan bahwa Beliau pernah ditanya tentang seorang wanita yang berpuasa dalam keadaan ragu-ragu sudah suci ataukah belum dari haidh.
Bagaimana jika di pagi hari ia mendapati dirinya suci, apakah puasanya dianggap sah padahal sebelumnya tidak yakin sudah suci?
Syaikh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjawab:
“Puasanya tidak dianggap. Puasa ketika itu wajib diqadha’ (diganti). Karena asalnya haidhnya masih ada dan ketika itu masuk puasa dalam keadaan tidak yakin sudah suci. Padahal untuk masuk puasa harus dalam keadaan yakin suci. Itulah yang menyebabkan puasanya tidak dianggap."
• Jadwal Sholat dan Buka Puasa Hari Ini 18 April 2022 dan Jadwal Lengkap Selama Ramadhan se-Indonesia
Dengan demikian, penting untuk memiliki keyakinan bahwa sudah dalam keadaan suci alias sudah tidak haid lagi saat hendak berpuasa.
Walaupun belum mandi junub atau mandi bersih - mandi hadas .
Terkait hal ini pula, ada keterangan dari hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dalam keadaan junub.
• Waktu yang Baik Menggosok Gigi saat Puasa Ramadhan
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha sang Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata:
قَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ فِى رَمَضَانَ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ غَيْرِ حُلُمٍ فَيَغْتَسِلُ وَيَصُومُ.
Artinya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Muslim)
Nah, semoga bisa menjawab pertanyaan seputar apakah boleh puasa sebelum mandi wajib setelah haid atau tidak ya Sobat Tribun Pontianak sekalian.
Penjelasan lengkap di laman Rumaysho bisa Anda akses di link berikut.
Semoga bermanfaat. (*)
(Update informasi lain seputar Puasa Ramadhan 2022 - Ramadhan Kareem di portal Tribun Pontianak selengkapnya di sini)