TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kamis Putih menjadi bagian tak terpisahkan dari tri hari suci bagi umat Katolik.
Kamis Putih tahun ini jatuh pada 14 April 2022 yang diperingati dengan misa Kamis Putih.
Disadur dari tuhanyesus.org, peristiwa makna Kamis Putih adalah saat di mana Yesus membasuh kaki muridnya, melakukan perjamuan terakhir, dan akhirnya tertangkap di Taman Getsemani.
Saat Perjamuan Kudus tersebut, Yesus memotong tubuh-Nya dan mengambil darah-Nya.
Tubuh-Nya tersebut dipotong-potong dan menjadi roti. Darahnya tersebut dijadikannya sebagai anggur.
• Orang Kudus Katolik 14 April Santo Valerianus
Inilah yang disebut dengan Trans-substansiasi. Banyak yang mengira kalau apa yang diberikan oleh Yesus bukanlah tubuh dan darah-Nya, melainkan itu hanya metafora saja.
Ada juga yang mengira bahwa itu adalah praktek kanibalisme. Namun, tentang metafora dan kanibalisme itu bukanlah hal yang kurang tepat karena Yesus benar-benar memberikan daging dan darah-Nya untuk dimakan dan diminum.
Daging itu berubah menjadi roti dan darah tersebut berubah menjadi anggur. Hal inilah mukjizat dari Tuhan Yesus.
Seperti yang tertulis dalam Yohanes 6:51 “Akulah roti hidup yang telah turun dari surga.
Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Hal ini semakin ditegaskan dalam Yohanes 6:55 : “Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.”
Memakan tubuh Kristus itu merupakan simbol bahwa kita sudah menjadi satu dengan Kristus.
“Satu” yang dimaksud adalah kita sudah bersatu kepada Kristus. Meminum darahnya merupakan simbol bahwa janji penebusan dosa akan segera tergenapi.
Seperti yang kita ketahui, zaman dulu, perjanjian disahkan bukan melalui tanda tangan atau stempel, melainkan menggunakan darah.
Yesus juga membasuh kaki para murid-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin itu haruslah melayani bukan dilayani, seperti yang tertuang di dalam Yohanes 13:14–17 “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu.