Baca tanpa iklan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kesultanan Kadryiah Pontianak diketahui merupakan sebuah kesultanan Melayu yang didirikan pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Ibni Alhabib Husein bin Ahmad Alkadrie, keturunan Rasulullah dari Sayidina Husin.
Dilansir dari berbagai sumber, pada tahun 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan Pontianak.
Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Masjid Jami Pontianak dan Istana Kadariyah yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Dalam sejarahnya, Kesultanan Pontianak sudah dipimpin sembilan Sultan.
Kini yang menjadi Sultan Pontianak ke-IX adalah Paduka Yang Mulia (PDM) Sultan Syarif Machmud Melvin Alkadrie
Sultan Syarif Machmud Melvin Alqadrie Bin Sultan Syarif Abubakar Alkadrie lahir 16 Juli 1974.
• Ada Apa Sultan Pontianak Syarif Machmud Melvin Alkadrie Dipanggil KPK ke Kalimantan Timur?
Sultan Syarif Machmud Melvin Alqadrie bertakhta sejak 15 Juli 2017 setelah kemangkatan ayahanda nya, Sultan Syarif Abubakar Alkadrie.
Syarif Machmud Melvin Alkadrie merupakan anak laki-laki satu-satunya di antara tiga bersaudara.
Nama ayah Syarif Machmud Melvin Alkadrie ialah Sultan Syarif Abubakar Alkadrie bin Syarif Mahmud bin Sultan Syarif Muhammad Alkadrie dan ibunya bernama Utin Laila.
Syarif Machmud Melvin Alkadrie, yakni 16 Juli sekitar tahun 1974 silam.
Info tanggal lahir tersebut bisa dilihat dari postingan ketika Syarif Machmud Melvin Alkadrie merayakan ulang tahun bersama istrinya.
Syarif Machmud Melvin Alkadrie Sultan Pontianak diketahui pernah menempuh pendidikan jurusan Hukum karena mendapat gelar akademik SH dibelakang namanya.
• Klarifikasi Sultan Pontianak Syarif Mahmud Melvin Alkadrie Terkait Insiden di Kesultanan Pontianak
Belum lama ini, Sultan Pontianak Syarif Mahmud Melvin Alkadrie akhirnya buka suara terkait berbagai informasi perihal Kesultanan Pontianak.
Dengan menggunakan bahasa khas Pontianak, Sultan Melvin Alkadrie ke 9 Pontianak menyampaikan klarifikasinya terkait berbagai hal yang telah beredar.
Diantaranya Sultan Pontianak Syarif Melvin menyampaikan bahwa sudah hampir dua tahun ia sudah tidak pernah berhubungan dengan sang mantan istri, yakni sejak sang mantan istri pergi meninggalkan rumanya dua tahun lalu tanpa seizinnya.
Kemudian, terkait kejadian pada minggu 31 oktober 2021 pada saat Sultan Pontianak memberikan gelar kepada sejumlah pihak, disampaikannya bahwa tidak ada satu hal pun yang melanggar syariat islam, terkecuali memang ada insiden saat sang mantan istri yakni Ratu Nina Widiastuti tiba-tiba datang. (*)