TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Sambas, Junihardy penangkaran udang sistem kolam bundar atau bioflok dapat menjadi teknologi budidaya.
“Dengan sistem kolam bundar untuk budidaya udang vanamae/sistem bioflok dapat menjadi alternatif teknologi budidaya ke depan,” ucapnya, Kamis 31 Maret 2022.
Junihardy mengatakan pertimbangan teknis seperti listrik, sarana dan prasarana budidaya, serta dukungan dari Dinas Perikanan Provinsi Kalbar dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membantu mengembangkan kegiatan produksi budidaya udang vanamae di Kabupaten Sambas.
• Sambas Paling Banyak Titik Panas di Kalbar, Kapolda Ancam Tindak Tegas Pembakar Lahan
“Dinas akan berupaya mendorong kegiatan budidaya di Desa Sebubus agar dapat konsisten berproduksi dengan harapan agar kualitas udang yang dihasilkan dapat memenuhi kriteria pasar, perlu didukung dengan sarana dan prasarana kualitas air yang memadai,” katanya.
Lebih jauh, dia mengatakan, dalam rangka mengantisipasi terjadinya hama dan penyakit ikan atau udang selama proses produksi dan pemeliharaan berlangsung perlu dukungan dukungan permodalan.
“Diharapkan dukungan pemerintah daerah dan lembaga keuangan seperti perbankan dalam hal permodalan kepada para pelaku usaha perikanan budidaya, baik budidaya air payau (tambak) dan budidaya air tawar,” ucapnya. (*)
[Update Informasi Seputar Kabupaten Sambas]