Sistem saraf yang mengatur kegiatan tak disadari, seperti pernapasan, detak jantung, pelebaran pupil dan pencernaan, dan keadaan siaga masih sangat aktif.
Walau begitu, sistem saraf ini bekerja dengan santai selama kita tidur.
Ada bagian di otak kita yang bernama hipotalamus yang berfungsi mengatur jam biologis tubuh.
Itulah mengapa kita akan otomatis bangun di pagi hari, dan merasa mengantuk di malam hari.
Semua karena kinerja hipotalamus yang peka dengan cahaya, sehingga tubuh kita bisa istirahat.
Nah, adanya cahaya selama kita tidur ini membuat hipotalamus kebingungan, teman-teman.
Seharusnya hipotalamus bisa memerintahkan tubuh istirahat, namun karena adanya cahaya, tubuh kita akan terus 'dipaksa' bangun.
Akibatnya, sistem saraf tidak bisa beristirahat dengan baik. Salah satunya adalah menghasilkan detak jantung yang lebih kencang.
• Cara Mengusir Kecoa di Kamar Tidur Secara Alami
Menyebabkan Resistensi Insulin
Selain efeknya pada detak jantung, peneliti juga mencari tahu hubungan lampu menyala dengan resistensi insulin.
Insulin adalah hormon yang berfungi memecah gula menjadi molekul kecil-kecil supaya bisa diserap sel dan menjadi energi.
Resistensi insulin adalah kegagalan tubuh kita dalam menggunakan insulin, sehingga gula tidak dipecah. Akibatnya, gula dalam darah meningkat dan bisa menyebabkan penyakit diabetes.
Ternyata, penelitian ini menemukan bahwa keseringan tidur dengan lampu menyala bisa memicu resistensi insulin, teman-teman.
Hal ini dibuktikan dengan tes darah dari kelompok yang tidur dengan lampu menyala.
Mereka memiliki kadar gula darah yang jeuh lebih tinggi dari kelompok lainnya.