Ritual melibatkan sekumpulan sesajen yang dikelilingi parit air, sedangkan ritual lainnya melibatkan es batu dan abu kayu.
"Ini harus diawali doa. Kalau di sana (memanggil panas) es batu cair, yang ini (memanggil dingin) es batu ditaruh sudah lama tidak cair-cair," ucapnya.
"Dari tadi pagi tidak cair. Itu kekuatan doa, kearifan lokal, orang Indonesia zaman dulu pun terkenal dengan kesaktian orang-orangnya dan saya memakai hadiah ini untuk membantu pagelaran event," tuturnya.
Rara pun berharap bisa membuat cuaca pada balapan hari Minggu tak akan seterik siang hari di sekitar Kompleks Sirkuit Mandalika dalam sepekan terakhir.
"Harapan saya hari Minggu tetap nyaman karena kita akan kedatangan banyak tamu," katanya.
"Yang penting tidak banjir seperti di WSBK. Sekali lagi, ini kan ikhtiar alternatif bahwa Indonesia punya sesuatu yang luar biasa," ujarnya.
Rara juga mengaku terlibat sejak tes pramusim.
Namun, ia memulai untuk "mengawasi" Sirkuit Mandalika sudah sejak 1 Maret lewat jarak jauh.
Dia bahkan mengatakan langsung diminta mendatangkan hujan pada tanggal 9-11 Maret demi membantu mendinginkan lintasan yang baru diaspal ulang.
• Hasil Kualifikasi MotoGP Mandalika 2022 | Fabio Quartararo Pole, Marc Marquez Start Grid Berapa ?
Menjawab Tudingan Miring
Rara sendiri menyadari tak semua orang akan percaya dengan profesinya.
Ia pun mengomentari potensi tudingan miring yang bisa dilayangkan kepada seorang pawang hujan.
"Kalau Rara dibilang menentang takdir karena seharusnya cerah dan hujan kok digeser-geser, saya sebagai orang indigo merasa kelahiran saya suatu kebaikan," tuturnya.
"Saya berharap dengan kebaikan Tuhan kepada saya, saya bisa mengobrol dengan awan, tanah, air, dan udara, dan kini saya berusaha membantu PP, ITDC, Pertamina," ucapnya.
"Semua warga Indonesia, kita harus bangga punya sirkuit yang cantik seperti Mandalika," katanya.