Ia merasa bahwa ia sungguh digunakan oleh Tuhan, sehingga ada kesempatan untuk mengunjungi banyak tempat dan bertemu dengan banyak orang.
Anehnya, ia tidak akrab dengan anak gadisnya, bahkan sering kali tanpa objek dan pelayanan. la sempat kecewa kepada Tuhan.
“Mengapa saya melayani Tuhan ke mana-mana, tetapi saya tidak bisa hidup harmonis dengan anak saya di rumah?” demikian protes si ibu itu.
Setelah mendengarkan cerita panjang lebar mengenai prestasi pelayanannya di berbagai tempat namun gagal berteman dengan anaknya, pendeta yang datang kepadanya meminta si ibu untuk membaca teks Injil hari ini, yaitu Mrk. 7:24-30.
Pastor itu mengatakan, mungkin selama ini ibu hanya meninggalkan “remah-remah” untuk anak di rumah, sementara bagian terbesarnya dihabiskan dalam pelayanan di luar.
Bagi kita pun demikian, silakan aktif melayani di mana saja, namun jangan sampai kita memiliki waktu atau energi untuk melayani anggota keluarga kita yang juga sangat membutuhkan dan melayani kita.
Tuhan, bantulah kami agar mampu membagi waktu dengan bijaksana sehingga banyak orang terlayani dengan baik. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar katolik klik di sini]