Citizen Reporter

Impian Uskup Agus Dirikan Patung Yesus Raksasa di Perbatasan, Usung Konsep Yesus Panglima Burung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus menindaklanjuti progres pembangunan Patung Yesus Raksasa khas Kalimantan dan bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat di Jagoi Babang pada Senin malam 7 Februari 2022.

Simbol Pembebasan dari Kebodohan

Uskup Agung Pontianak juga menegaskan kepada sejumlah tokoh masyarakat yang hadir itu dengan menyampaikan makna dari simbolik tersebut.

"Sebagai ucapan terima kasih orang Dayak yang mayoritas beragama Kristiani kepada Yesus, maka inilah kesempatan kita untuk menjadikan Jagoi Babang yang persis di Perbatasan dengan mendirikan simbol ini," kata Uskup Agustinus.

Uskup Agustinus juga menjelaskan bahwa tanpa adanya missionaris agama yang datang, kemungkinan orang Dayak sampai saat  ini masih tertinggal.

Hadirnya missionaris Katolik tempo lalu yang pertama-tama dibangun adalah pendidikan, kesehatan dan mengajarkan orang Dayak tentang kecerdasan keuangan.

Oleh sebab itu, sebagai tanda terima kasih orang Dayak kepada Yesus salah satunya dengan mendirikan simbol keagamaan dimana posisi strategis Jagoi Babang yang notabene umat Katolik.

Uskup Agustinus melanjutkan bahwa berdirinya Patung Yesus Sebagai Panglima Burung ini juga sekaligus memberikan simbol pembebasan dari ketertinggalan dan bebas dari pembodohan.

Dalam diskusi bersama tokoh masyarakat, Uskup Agustinus menggarisbawahi tentang budaya lokas jangan dihilangkan, namun tetap harus terlestarikan agar menjadi bekal di masa depan.

"Patung Yesus adalah tanda terima kasih Orang Dayak pada Yesus yang membebaskan orang Dayak pada kebodohan dan ketertinggalan baik segi pendidikan maupun ekonomi melalui jalan yang dirintis oleh misionaris," kata Uskup Agustinus. (*)

Berita Terkini