Imlek dan Cap Go Meh

Kepala Daerah Imbauh Rayakan Imlek dengan Sederhana, MABT Tiadakan Pawai Cap Go Meh

Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejumlah kepala daerah di Kalbar mengimbau masyarakat merayakan Tahun Baru Imlek 2573 dan Cap Go Meh secara sederhana. Di tengah pandemi Covid-19 ini, penerapan protokol kesehatan (prokes) harus lebih diutamakan dibanding perayaan yang bersifat mengundang keramaian.

Wali Kota (Wako) Pontianak Edi Rusdi Kamtono telah mengambil kebijakan melarang perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang berpotensi menimbulkan kerumunan, termasuk pesta kembang api. Apalagi saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk di Pontianak, sedang mengalami kenaikan.

Ia berharap, semua pihak memahami kebijakan ini agar tidak memunculkan klaster-klaster baru.
"Kebijakan itu kami lakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan yang berpotensi menyebabkan munculnya klaster-klaster baru sebaran Covid-19,” kata Edi Rusdi Kamtono yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pontianak, Minggu 30 Januari 2022.

Kendati demikian, Wako Edi memastikan, masyarakat tetap diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah Imlek di kelenteng. Namun, ia berharap dan berpesan agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Kita juga mengimbau kepada warga yang merayakan Imlek untuk merayakan secara lebih sederhana. Karena, acara atau kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak memang tidak diperkenankan di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti ini," jelasnya.

Promo Indomaret Hari Ini 31 Januari 2022, Spesial Imlek Buah Segar hingga Minuman Lebih Hemat

Pihaknya bersama personel TNI/Polri akan melakukan pengamanan di rumah-rumah ibadah pada Hari Raya Imlek. Hal tersebut dilakukan agar pelaksanaan ibadah tetap berjalan dengan lancar, aman dan kondusif.

"Perayaan di masa pandemi tentu sangat riskan terjadinya penambahan jumlah orang yang terkonfirmasi Covid-19. Maka dari itu, kami berupaya mengantisipasi hal tersebut,” katanya.

Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie memaknai tahun Macan Air ini sebagai sesuatu yang perkasa, kuat dan berani. Di tengah pandemi, kata Chui Mie, seluruh masyarakat harus lebih perkasa, lebih kuat, dan lebih berani menghadapinya dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Seperti air, memiliki kekuatan tapi ia lembut. Kita memaknai tahun ini akan lebih baik lagi, dan diharapkan lebih kuat menghadapi pademi dengan menjaga protokol kesehatan," katanya.

Tjhai Chui Mie menilai, tahun baru juga merupakan momen introveksi diri atas apa yang dilakukan setahun ke balakang. Dengan demikian, setiap orang dapat memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik di tahun berikutnya sekaligus untuk mengejar target yang belum tercapai.

Selain itu, pada momen Imlek di masa Covid-19 ini, Tjhai Chui Mie mengimbau agar merayakannya dengan cara yang sederhana. Berkumpul bersama keluarga, menurutnya sudah menjadi hal yang istimewa.

"Tentu kita rayakan secara sederhana, beribadah seperti biasanya, namun dengan semangat Imlek yang tetap tinggi. Berkumpul bersama keluarga sudah sangat istimewa. Untuk keluarga yang jauh, dapat merayakannya dengan video call, sehingga komunikasi tetap terjalin baik di momen yang baik ini,” katanya.

Lebih jauh, untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie menerangkan, telah meninstruksikan jajarannya untuk tetap gencar melakukan sosialisasi kepatuhan protokol kesehatan.

Pihaknya pula, telah mengimbau pengurus vihara se-Kota Singkawang untuk ketat menerapkan dan menyiapkan fasilitas protokol kesehatan kepada masyarakat yang hendak beribadah.

Selain itu, mensukseskan program vaksinasi juga menjadi satu di antara upaya Pemerintah Kota Singkawang dalam mencegah peningkatan kasus Covid-19.

Berbagai cara pun telah pihaknya lakukan agar seluruh masyarakat Kota Singkawang tervaksinasi dan mewujudkan herd immunity. "Target kami pertengahan tahun 2022 ini, seluruh masyarakat Kota Singkawang tervaksinasi," katanya.

Selamat Tahun Baru China 1 Februari 2022 Xin Nian Kuai Le! 40 Ucapan Imlek 2573 Macan Air

Imbauan serupa disampaikan Bupati Sambas Satono. Ia meminta masyarakat tidak melakukan pawai keliling dan bermain kembang api dalam merayakan Imlek dan Cap Go Meh.

"Kepada masyarakat Tionghoa di Kabupaten Sambas saya mengimbau agar tidak merayakan Imlek dan Cap Go Meh tahun ini secara berlebihan seperti pawai keliling dan bermain kembang api seperti biasanya," katanya.

Satono berujar, lebih baik masyarakat Tionghoa di Sambas menyambut Imlek dan merayakan Cap Go Meh di rumah, berkumpul bersama keluarga. "Tanpa mengurangi rasa khidmat merayakan Imlek dan Cap Go Meh lebih baik di rumah saja berkumpul dengan keluarga,” ujarnya.

Satono mengatakan perayaan Imlek dan Cak Go Meh cukup dengan melaksanakan ritual keagamaan. Tidak ada festival dan acara-acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan. “Sesuai edaran Gubernur Kalbar Nomor: 500/0326/KESRA/2022, tanggal 27 Januari kemarin, kegiatan-kegiatan festival budaya seperti pawai, arak-arakan tatung dan naga ditiadakan,” katanya.

Satono menilai, semua pihak saat ini sedang menghadapi potensi penularan Covid-19 varian Omicron.

“Apalagi sudah ada PMI yang terpapar beberapa waktu lalu. Untuk itu kita harus selalu waspada, mengurangi kegiatan-kegiatan yang berpotensi menyebabkan kontak fisik," katanya.

Bupati Sintang Jarot Winarno juga sudah mengeluarkan surat edaran tentang pembatasan kegiatan masyarakat selama Hari Raya Imlek dan Cap Go Meh tahun 2022/2573 untuk pengendalian penyebaran virus Corona di Kabupaten Sintang.

Surat edaran ini berdasarkan Intruksi Mendagri tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1, serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di Wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Juga berdasarkan surat edaran Gubernur Kalbar.

“Pemerintah Kabupaten Sintang mengucapkan selamat Hari Raya Imlek dan Cap Go Meh tahun 2022/2573 kepada seluruh warga masyarakat yang merayakannya. Marilah kita laksanakan Imlek dan Cap Go Meh dengan kesederhanaan tetapi khidmat dan limpahan suka cita serta menerapkan protokol kesehatan sambil terus berdoa agar terbebas dari pandemi Covid-19,” bunyi surat edaran Bupati Sintang yang dikutip Tribun Pontianak, Minggu 30 Januari 2022.

Dalam surat edaran tersebut juga tertuang beberapa penekanan bagi pengelola tempat ibadah dalam melaksanakan kegiatan Imlek dan Cap Go Meh. Kepada pengelola tempat ibadah diimbau melakukan sosialisasi, edukasi, dan penggunaan berbagai media informasi untuk memberikan pengertian dan pemahaman mengenai pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Selain itu, diimbau juga agar memastikan para peserta ibadah untuk menggunakan alat pelindung diri berupa masker saat beribadah, menyediakan saran cuci tangan yang mudah diakses, mengatur jarak meja dan tempat duduk serta antrean paling sedikit 1 meter, hingga pembersihan dan disinfeksi lingkungan serta tempat ibadah secara berkala.

“Guna terciptanya keamanan, kenyamanan, keselamatan dan ketertiban umum diminta tuntuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulan kerumuman pengumuman massa dan gangguan keamanan,” bunyi surat edaran Bupati Sintang.

Imbauan agar merayakan Imlek dan Cap Go Meh secara sederhana juga disampaikan sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) di Kalbar. Ketua MABT Kota Pontianak Hendry Pangestu Lim mengatakan, Imlek merupakan kebudayaan turun-temurun yang dengan senang hati dirayakan oleh masyarakat Tionghoa.

“Imlek inikan suatu kebudayaan Tionghoa turun-menurun. Jadi begitu Imlek datang, otomatis seluruh warga Tionghoa merayakannya dengan senang hati dan gembira,” jelasnya.

Ia menuturkan, kue manis menjadi ciri khas Tahun Baru Imlek. “Biasanya dimaknai dengan kue keranjang, tian gwee, atau kue manis. Bagi masyarakat Tionghoa, merayakan Imlek itukan pergi ke kelenteng, pekong, sembahyang dan berdoa,” katanya.
Hendry menyampaikan kegiatan pawai tatung memang sudah lama tidak ada di Kota Pontianak.

“Kalau soal tatung, memang di Kota Pontianak, kita sudah bertahun-tahun, tatung itu tidak di perbolehkan. Untuk tatung yang saya tahu, biasanya di Kota Singkawang,” katanya.

Hendry mengimbau masyarakat dalam merayakan Imlek dan Cap Go Meh, untuk selalu menaati ketentuan prokes. “Maka dari itu, ada imbauan dari Bapak Wali Kota, beliau menyampaikan kepada panitia untuk agenda Cap Go Meh tahun ini, semua kegiatan kita tiadakan, karena lonjakan Omicron ini sudah nampak, mulai dari Jakarta,” ujarnya.

“Jadi kita hilangkan semua kegiatan yang ada di Kota Pontianak. Kami selaku Ketua MABT, saya mengimbau kepada masyarakat Kota Pontianak, apalagi dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh ini, kita selalu menjaga prokes, menjaga jarak, dan jangan berkerumunan,” ujarnya.

Ketua MABT Sekadau Sugianto juga menyampaikan imbauan agar Imlek dirayakan dengan sederhana dan tanpa melibatkan banyak orang. Hal itu untuk menghindari adanya kerumunan orang yang akan melanggar protokol kesehatan 5M.

Sugianto mengatakan meskipun tidak ada perayaan yang spesial, pihaknya tetap melaksanakan beberapa kegiatan berupa bakti sosial peduli kasih yang dimulai dari tanggal 12 Januari 2022. Selanjutnya pada tanggal 25 Januari dilakukan penyaluran bantuan bagi warga Tionghoa yang membutuhkan. Adapun warga yang menerima peduli kasih itu sebanyak 133 kepala keluarga (KK) dalam lingkup Kecamatan Sekadau Hilir.

"Kita juga sudah mempersiapkan Kelenteng Fuk Tet Chi untuk perayaan Imlek, seremoninya kita laksanakan tanggal 15 Februari saat Cap Go Meh, itu Imlek bersama pemerintah daerah. Sore ini juga ada misa Imlek di Gereja St Petrus dan Paulus Sekadau," jelas Sugianto.

Ia berharap, dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, perayaan Imlek dapat diselenggarakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Ia pun berharap di tahun Macan Air ini dapat lebih baik dari tahun sebelumnya. Mengingat Macan Air yang berkarakter, berani, kuat dan mampu tersebut diyakini membawa perubahan dalam perjalanan di tahun 2022 ini.

"Tahun ini merupakan tahun perubahan, mudah-mudahan segala sesuatu yang mengancam kehidupan kita bisa kita lawan. Artinya mungkin semua akan berubah dan kita harus siap menerima perubahan itu. Sesuai juga dengan tema Imlek nasional, memang mengutamakan keharmonisan," ujarnya.

Sugianto berharap sama seperti yang dicanangkan pemerintah, tahun 2022 sebagai tahun toleransi. Harapannya bisa mempererat tali keharmonisan, supaya apapun kendala yang dihadapi Indonesia khususnya di Sekadau bisa diselesaikan.

“Bagi yang merayakan Imlek ataupun saudara yang ikut merayakan, bisa mengutamakan protokol kesehatan, karena pandemi Covid-19 masih ada, demi kenyamanan dan kesehatan kita semua,” katanya.

Berita Terkini