HUT Pemprov Kalbar

Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Daerah Kalbar Terus Kembangkan Inovasi untuk Perbaiki Layanan 

Penulis: Anggita Putri
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalbar, Yuline Marhaeni.  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan (DPK) Daerah Provinsi Kalbar terus berbenah dan melakukan perbaikan dengan melahirkan inovasi untuk percepatan dan mempermudah layanan. 

Seperti diketahui Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalbar memiliki emoat gedung yang terpisah. 

Dimans Gedung utama berada di Jalan Letjen Sutoyo No.6 Pontianak dan Gedung kedua terletak di Jalan Sutan Syahrir No.17 Pontianak terdiri dari Gedung Kantor Bidang Kearsipan dan Galeri Kearsipan.

Saat ini Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalbar dinahkodai oleh Yuline Marhaeni. 

Pemerintah Pusat Bangun Gedung Layanan Perpustakaan Daerah di Kapuas Hulu

Sepanjang kepemimpinan Yuline Marhaeni ditahun 2021 ada berbagai inovasi dan prestasi yang telah diraih oleh Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalbar. 

Diantaranya Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalbar berhasil mendapatkan peringkat kedua Layanan Publik untuk layanan informasi dari seluruh OPD setingkat Pemerintah Provinsi Kalbar.

Dimana keberhasilan DPK Kalbar dalam mempertahankan kualifikasi Informatif membuktikan bahwa komitmen untuk menciptakan keterbukaan informasi publik di lingkungan DPK Kalbar semakin meningkat. 

Selain itu, Bidang Pelayanan Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalbar yang mengelola Layanan Perpustakaan Umum Provinsi Kalbar  melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Tahun 2021 yang dilaksanakan periode Januari – Oktober 2021.

Berdasarkan Hasil Pengolahan data SKM, nilai IKM Tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 11,32 persen dari tahun 2019 dan naik sebesar 15 persen dari tahun 2020.

Yuline menyampaikan bahwa saat ini Perpustaan tidak hanya sebagai tempat menyimpan dan membaca buku saja, tetapi Perpustakaan sudah Bertranformasi  yaitu "Transformasi Perpustakaan Berbasis Insklusi Sosial".

Dimana Perpustakaan saat ini sebagai tempat atau sarana masyarakat untuk berkarya, menyelesaikan permasalah, ajang diskusi, serta menemukan inovasi baru. Sehingga dapat meningkatkan indeks literasi masyarakat menuju  kesejahteraannya.

“Kami juga membuka kegiatan untuk inklusi sosial yang berbentuk seperti kegiatan pelatihan kerajinan. Kami membuka pendaftaran untuk umum, setelah memenuhi kuota baru acara dimulai yakni mempraktekan dari buku yang mereka baca misalnya dibidang kerajinan,”ujarnya.

Pemkab Kubu Raya dan Pemkot Pontianak Teken MoU Pelayanan Kesehatan

Selain itu dikatakannya banyak buku yang sesuai dengan apa yang dicari masyarakat dari berbagai usia tersedia di Perpusatakaan Provinsi Kalbar. “Bahkan buku tutorial membuat kerajinan tangan khas Pontianak juga ada,”ucapnya.

Dikatakannya setelah mendapat ilmu dari pelatihan yang merupakan praktek langsung berdasarkan dari buku bacaan tersebut diharapkan dapat memberikan ilmu baru. Sehingga nanti kedepannya bisa dikembangkan menjadi usaha Mandiri. 

“Hasil dari pelatihan inklusi sosial tersebut paling tidak bisa dikembangkan untuk menambah pendapat ekonomi. Apalagi kalau mereka rajin dan kreatif mereka bisa melanjutkannya menjadi bisnis,”jelasnya. 

Bahkan dikatakannya dari giat tersebut sudah ada beberapa kerajinan yang telah dihasilkan dari kegiatan inklusi sosial beberapa waktu lalu. 

“Selain itu kami juga membuat inovasi untuk layanan Perpusatakaan untuk memudahkan pelayanan bagi pengunjung yang datang,”ungkapnya.

Dimana layanan yang diberikan terus dipermudah dengan menggunakan aplikasi seperti kegunaannya untuk mengisi daftar kunjungan, mencari buku dengan cukup mengetik judul,”ujarnya

Namun banyak lagi aplikasi lainnya yang bisa digunakan untuk layanan di perpusatakaan seperti Aplikasi OPAC (Online Accesss Catalog), “i Kalbar” dan memiliki website resmi yang berisikan informasi lengkap DPK Provinsi Kalbar  yakni diwebsite https://dpk.kalbarprov.go.id.

Biasanya untuk kunjungan ke Perpustakaan saat pandemi dibatasi 100 orang per hari, sedangkan pada kondisi biasa bisa 200 orang. 

“Namun karena pandemi covid-19 dibatasi 50 persen. Tapi sekarang sudah dibuka normal untuk 200 pengunjung perhari dan dibuka setiap hari pukul 07.30-15.30 WIB,”ujarnya.

Selain itu untuk layanan di gedung satunya yakni Gedung Galeri Arsip terletak di lantai dua khusus untuk Galeri Foto para pejabat di Kalbar sejak jaman dahulu hingga sekarang, serta sejarah Kalbar dijaman dulu. 

“Jadi sebagian foto sejarah kalbar ada di Galeri kita, lalu untuk gedung dilantai satu untuk menyimpan berkas dokumen lama supaya terjaga utuh,”jelasnya.

Galeri Kearsipan ini juga terbuka untuk umum dan dibuka setiap Senin hingga Jumat sesuai jam dan hari kerja.

Berita Terkini