Tentu dalam penerapannya bersifat kondisional, yakni memperhatikan kondisi ekonomi terkini.
"Saya nggak tahu setelah Omicron ada apa lagi, jangan sampai ada yang selanjutnya. Kalau sekiranya daya beli masyarakat sudah baik, daya saing industri makin kompetitif, ya, kenapa pula kita tahan," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Omicron, Ekonomi RI 2022 Juga Dipengaruhi oleh Kenaikan Tarif Listrik, Elpiji, BBM hingga Cukai Rokok".