TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kenaikan harga minyak goreng di pasar tradisional dan juga toko ritel modern memaksa Suryany (38) menurunkan daya beli.
Warga Desa Tumuk Manggis, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas itu mengeluhkan naiknya harga minyak goreng di pasaran, Rabu 12 Januari 2022.
“Tadi pagi saya membeli minyak goreng di pasar tempat langganan itu harganya 20 ribu per liter,” kata Suryany menceritakan.
Suryany mengatakan setiap pagi dirinya selalu berbelanja kebutuhan pokok rumah tangga dan untuk usaha jualan makanan.
• Dinas Tenaga Kerja Sambas Berikan Pelatihan Warga Binaa Rutan Kelas II B Sambas
“Sejak harga naik itu, saya membeli satu liter saja per hari karena tidak mampu membeli banyak,” tuturnya.
Suryany mengaku selalu membeli minyak goreng lebih dari satu liter saat harga normal. Ia pun menurunkan daya beli menjadi satu liter per hari sejak harga minyak goreng naik.
“Hampir kira kira dua bulanan sudah harga minyak goreng naik, pokoknya kalau saya tak salah ingat sejak harga kelapa sawit mulai tinggi juga,” ucap ibu ruma tangga itu.
Suryany mengungkapkan dampak kenaikan harga minyak goreng membuatnya lebih menghemat pemakaian minyak goreng.
Menurutnya kenaikan harga minyak membuat kalangan bawah akan merasa kesulitan.
“Kalau saya pribadi mungkin masih sanggup ya, untuk berjualan, tapi kalau beli yang di pasar ritel modern tidak sanggup beli,” tuturnya.
Di tengah mahalnya harga minyak goreng itu, Suryany mengaku baru mendengar rencana pemerintah memberikan subsidi hingga di jual Rp14 ribu.
“Baru mendengar kalau ternyata akan ada subsidi dari pemerintah untuk minyak goreng, sehingga dijual Rp 14 ribu,” ucapnya.
Suryany berharap rencana pemerintah memberikan subsidi minyak goreng dapat menyentuh kalangan bawah.
“Semoga saja terlaksana dan jelas bagaimana prosedur, kemudian kalangan mana saja yang berhak mendapat subsidi itu,” ujarnya.
Suryany menambahkan selain minyak goreng bahan kebutuhan pokok lain juga mulai ikut naik.
“Bagus ada subsidi, tapi bagaimana bahan lain, gula, gas sudah mulai naik juga, percuma saja subsidi kalau yang lain ikut naik,” katanya. (*)
[Update Informasi Seputar Kabupaten Sambas]