Baca tanpa iklan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Ratusan warga Kelurahan Sanggau Kulor kini tersenyum bahagia, pasalnya listrik PLN telah menyala di rumah mereka.
"Penantian panjang kami untuk dapat menikmati listrik PLN telah berakhir.
Kini kami dapat melakukan berbagai aktivitas siang dan malam dengan mudah dan aman, anak-anak pun dapat belajar dimalam hari," ungkap Mariati (48), warga RT 6 Kelurahan Sanggau Kulor Kecamatan Singkawang Timur, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Wanita paruh baya yang sehari-harinya membuka warung di depan rumahnya ini mengaku sudah lama ingin berjualan es krim di warungnya yang sederhana.
"Masuknya listrik PLN akan semakin mempermudah kami untuk mengembangkan usaha," imbuh Mariati.
Hal senada juga diungkap Piterdam (46), Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat Kelurahan Sanggau Kulor, mengaku sangat bersyukur dengan adanya listrik dari PLN.
Dirinya mengaku, menggunakan listrik PLN pastinya dapat mengurangi pengeluaran rutin bulanan.
• Gelar Vaksinasi Covid-19 di Grand Mall Singkawang, Gunakan Vaksin Sinovac, Pfrizer dan Astazaneca
"Atas nama warga Kelurahan Sanggau Kulor, saya mengucapkan terima kasih kepada PLN dan Pemerintah yang telah membuat terang kampung kami.
Keberadaan listrik PLN sangat membantu dalam menunjang kegiatan masyarakat," kata Piterdam.
Sementara itu, menurut Manager PLN UP3 Singkawang, Ahmad Meidiansyah, untuk melistriki Kelurahan Sanggau Kulor.
Pihaknya telah membangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 7,51 kms, serta gardu distribusi sebanyak 2 unit dengan total kapasitas sebesar 40 kVA.
Dikatakannya, saat ini rasio elektrifikasi desa berlistrik Kota Singkawang, Bengkayang dan Sambas (Singbebas) yang berada di wilayah kerja PLN UP3 Singkawang sebesar 89,78%.
Sementara khusus di Kota Singkawang sendiri rumah warga sudah 100% terlistriki.
"Masuknya listrik di Kelurahan Sanggau Kulor ini diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi warga. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan tanpa harus tergantung dengan mesin genset," kata Meidiansyah.
Dirinya juga berharap partisipasi serta dukungan masyarakat dalam menjaga aset-aset kelistrikan yang sudah dibangun.
Serta mengikhlaskan pohon atau tanam tumbuh yang dimiliki untuk dapat ditebang oleh petugas PLN agar keandalan pasokan listriknya terjaga.