TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harrison menyebut pihaknya membantu 10 unit alat Fongging untuk pencegahan DBD pasca banjir di Kabupaten Sintang.
Selain alat Fogging, Diskes Kalbar juga membantu 200 liter cairan obat untuk membunuh jentik nyamuk penyebab DBD.
"Sore ini sudah datang, ya. Ada kita bantu 200 liter untuk cairan, nantikan dicampur dengan solar baru disemproykan. Dan alat itu ada kalau ndak salah ada 10 alat penyemprot fogging," kata Harrison di Sintang, Jumat 10 Desember 2021.
Harrison menyebut, Kementrian Kesehatan juga sudah memberikan bantuan dua unit perahu karet, dengan mesinnya untuk memudahkan mobilisasi tim medis melakukan pelayanan.
• Menko PMK Muhadjir Effendy Yakin Presiden Jokowi Akan Buat Keputusan Cepat Atasi Banjir di Sintang
"Kami juga ada memberikan bantuan obat obatan. Dan kemarin itu juga kita sempat menurunkan dokter spesialis daerah terdampak, karena kita tahu biasanya yang rentan kena (penyakit pasca banjir) itu adalah anak anak," ujar Harrison.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan munculnya kasus demam berdarah di Kabupaten Sintang setelah banjir surut harus diwaspadai.
Selain itu, Pemkab Sintang juga sudah mengirim surat ke Gubernur Kalbar, Sutarmidji untuk pengajuan peralatan Fogging. Apabila mendapatkan bantuan alat Fogging dari Pemprov Kalvar, rencananya akan disebar ke 21 Puskemas.
“Saya juga minta, kalau alat sudah cukup nanti, foging untuk satu Kecamatan Sintang agar dilakukan serentak dalam satu hari. Karena kalau dilakukan beda hari, maka yang terjadi adalah nyamuknya lari ke daerah yang belum difoging. Tapi kalau dilakukan serentak, maka nyamuknya akan mati karena semua daerah sedang dilakukan foging," jelas Yosepha belum lama ini.
Ditegaskan Yosepya, Fogging harus dilakukan supaya masyarakat tidak terdampak bencana lainnya.
"Kita jangan hanya melihat dampak banjir saja, tetapi dampak lain juga kita perhatikan seperti dampak penyakit. Saya mengajak jajaran pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Sintang untuk sama-sama waspada terhadap penyakit demam berdarah ini," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh mengungkapkan, alat Fogging yang ada dan tersebar di 21 Puskesmas hanya 26 unit saja. Jumlah ini, kata dia masih kurang.
"Alat foging yang standby di kantor itu ada 6 unit saja. Jadi dengan memiliki 6 unit itu, tidak mampu menjangkau seluruh wilayah di Kecamatan Sintang. Setiap puskesmas punya satu alat foging yang relatif baru. Jadi total se Kabupaten Sintang ini, kita memiliki 26 alat foging saja," ungkap Sinto.
Waspadai DBD
Mentri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Efendy meminta masyarakat Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, untuk mewaspadai penyakit pasca banjir, khususnya Demam Berdarah Dengoe (DBD).
Pesan Muhadjir itu disampaikan usai meninjau pasien DBD di Puskemas Sungai Durian pada Jumat, 10 Desember 2021.