Rutan Sambas Jalin Kerjasama Dengan Yayasan Al-Fatihah Sambas Berikan Pelatihan Marawis

Penulis: Muhammad Luthfi
Editor: Try Juliansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan kegiatan pelatihan. Marawis, di Rutan Kelas IIB Sambas. (Istimewa)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Dalam rangka melakukan pembinaan dibidang kesenian dan keagamaan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sambas menjalin kerjasama dengan Yayasan Al-Fatihah Sambas untuk memberikan pelatihan seni marawis kepada narapidana, Senin 25 Oktober 2021.

Pelatihan tersebut dibuka oleh Kasubsi Pengelolaan Rutan, bertempat di aula Saharjo Rutan Kelas IIB Sambas. Adapun pelaksanaan pelatihan tersebut dilakukan selama 4 hari sampai dengan 28 Oktober mendatang.

Karutan Sambas, Priyo Tri Laksono melalui Kasubsi Pengelolaan Rutan, Angga Prayuda mengatakan jika pelatihan itu adalah dalam rangka pembinaan kesenian dan keagamaan bagi narapidana terutama dalam bidang seni marawis.

Karenanya kata dia, Rutan Kelas IIB Sambas menjalin kerjasama dengan Yayasan Al-fatihah Sambas untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat seni marawis tersebut, sehingga ketika ada kegiatan-kegiatan terutama dalam hal perayaan keagamaan bisa untuk ditampilkan.

Pelajar SMK Subur Insani Sambas Ikuti Edukasi Safety Riding oleh Astra Motor

"Warga sambas disini sangat religius, sehingga dengan pendekatan keagamaan lebih kita tingkatkan, salah satunya memberikan bekal ketrampilan seni menggunakan alat marawis," ujarnya.

"Sehingga mereka bisa berkreasi yang positif dan ketika ada kegiatan seperti perayaan hari besar keagamaan mereka bisa menampilkan keahlian tersebut," sambungnya.

Oleh karenanya, ia berharap agar narapidana yang mengikuti pelatihan seni marawis tersebut bisa menggetok tularkan ilmunya ke warga binaan yang lainnya.

"Sehingga kegiatan tersebut akan terus berjalan dan berkelanjutan," tutur Angga.

Sebagaimana diketahui, marawis adalah suatu alat yang biasa digunakan oleh grup “Band tepuk” dengan perkusi (kendang) sebagai alat musik utamanya. Marawis tersebut memiliki unsur keagamaan Islam yang kental yang tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta.

Kegiatan pelatihan seni marawis tersebut diikuti oleh narapidana sebanyak 20 orang dan pelatih seni marawis sebanyak 4 orang dari Yayasan Al-Fatihah Sambas. (*)

(Simak berita terbaru dari Sambas)

Berita Terkini